ZULFADLI, - (2024) KONSEP MENDESAK DALAM MENGADILI PERKARA DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Zulfadli. 2023. Konsep Mendesak Dalam Mengadili Perkara Dispensasi Kawin Di Pengadial Agama Pekanabaru. Penelitian ini dilatarbelakangi karena tidak adanya konsep/indikator tentang alasan sangat mendesak yang dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam mengajukan perkara dan bagi hakim dalam mengadili perkara dispensasi kawin. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pengajuan perkara dispesasi kawin di Pengadilan Agama Pekanbaru, apa pertimbangan hakim dalam mengadili perkara dispensasi kawin dan apa indikator mendesak dalam mengadili perkara dispensasi kawin. Metode yang digunagakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Grounded theory. Data berasal dari hasil wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Pekanbaru yang didukung oleh data yang bersumber dari putusan perkara dispensasi kawin serta literasi-literasi yang relevan. Data yang dikumpulkan dari lapangan berupa data kualitatif selanjutnya akan dibandingkan dengan teori yang sudah ada untuk menemukan teori tentang konsep mendesak ini. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa: 1) Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi kawin telah dijadikan pedoman dalam menerima dan mengadili perkara dispensasi kawin meskipun masih ada unsur yuridis yang dilanggar. 2) Pertimbangan hakim Pengadilan Agama Pekanbaru dalam mengadili perkara dispensasi kawin terdiri dari unsur yuridis yang terdiri dari syarat adminstrasi, pihak yang mengajukan perkara, dan pihak yang harus didengar keterangannya di persidangan, telah balighnya calon suami dan calon istri, dan keadaan sangat mendesak (terpenuhinya unsur kemaslahatan atau unsur kemuharatan), dan unsur non yuridis yang terdiri dari kondisi psikologis, sosiologis, budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi anak, dan potensi terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga, kesiapan anak untuk melangsungkan perkawinan dan membangun rumah tangga. Unsur yuridis lebih dominan dari pada unsur non-yuridis. 3. Indikator mendesak dalam mengadili perkara dispensasi kawin adalah untuk menghindari perbuatan zina bagi calon suami dan calon istri yang telah matang jiwa dan raganya (psikologis, sosiologis, budaya, kesehatan, pendidikan dan ekonomi anak) yang dibuktikan dengan rekomendasi dari psikolog, dokter/bidan, pekerja sosial professional, tenaga kesejahteraan sosial, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia/Daerah (KPAI/KPAD). Kata Kunci: Dispensasi Kawin, Mendesak, Pengadilan Agama Pekanbaru.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 18 Jan 2024 04:26 |
Last Modified: | 18 Jan 2024 04:26 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/77147 |
Actions (login required)
View Item |