NAJWA HUSNA BINTI HAZNI, - (2023) KOMPARATIF AURAT ANTARA TAFSIR AL-QURTHUBI DAN TAFSIR AL-MISBAH DALAM REALITAS MILENIAL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI NAJWA HUSNA BINTI HAZNI.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Aurat ialah anggota badan manusia yang wajib ditutupi, dan haram dilihat oleh orang lain, kecuali orang-orang yang disebutkan pada Q.S. an-Nur;31. Aurat dianggap remeh pada zaman milenial sehingga ada sebagianyang tidak mengikuti perintah dalam al-Qur‟an dan syariat. Latar belakang penelitian ini bertumpu pada pemahaman aurat sebagai etika beriman dalam Islam, yang terus menjadi pedoman dalam kehidupan muslim dan problematika aurat pada zaman milenial. Penelitian ini menampilkan analisis komparatif mengenai aurat dalam perspektif tafsir al-Qurthubi karya al-Qurthubi dan tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab, serta pandangan dua tokoh tentang aurat dalam konteks zaman milenial. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman klasik dan kontemporer tentang aurat, memberikan perspektif dua tokoh dalam menghadapi perkembangan zaman milenial. Penulisan ini menggunakan studi perbandingan (muqarran), membandingkan tafsir al-Qurthubi dan tafsir al-Misbah. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui penelitian pustaka (library research) yang mendalam terhadap tafsir al-Qurthubi dan al-Misbah, mengidentifikasi pandangan mereka tentang aurat, pengaruh kontekstual, dan adaptasi terhadap perubahan zaman. Hasil penelitian al-Qurthubi maupun M. Quraish Shihab menegaskan nilai-nilai Islam dalam pemahaman aurat. Menurut al-Qurthubi menutup aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan dan bagi laki-laki dari pusat hingga lutut. Sedangkan M. Quraish Shihab menyatakan batas aurat tidak dinyatakan secara terang dalam al-Quran tetapi beliau tetap menggunakan konsep kesopanan dalam memelihara aurat. Kesucian, kepatutan, dan pemeliharaan aurat tetap menjadi prinsip utama, mengingatkan umat muslim untuk mempertahankan identitas keislamannya. Keduanya menyoroti pentingnya kesadaran dan pendidikan agama dalam membentuk pemahaman yang benar tentang aurat. Edukasi menjadi kunci untuk memastikan bahwa umat muslim dapat menjaga aurat mereka dengan pemahaman yang mendalam. Kata Kunci: Aurat, Milenial, Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Misbah
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 15:47 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 15:47 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/76693 |
Actions (login required)
View Item |