SITI FATININUR BINTI MOHD ZAHAR, - (2023) DIFERENSIASI MAKNA AL INSAN, AN NAS DAN AL BASYAR (Studi Komperatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan Penafsiran Sosiologis Ali Syariati). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI FULL.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (866kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul: DIFERENSIASI MAKNA AL INSAN, AN NAS DAN AL BASYAR (Studi Komperatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan Penafsiran Sosiologis Ali Syariati), dengan rumusan masalah (1) Bagaimana penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan penafsiran sosiologis Ali Syariati tentang makna kata insan, an nas dan basyar? (2) Bagaimana diferensiasi makna insan, an nas dan basyar menurut penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan penafsiran sosiologis Ali Syariati? Jenis penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu menganalisis data yang sudah dikumpulkan baik data primer maupun sekunder. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) Bahwa manusia di dalam al-Quran disebut dengan insan, an nas, basyar digunakan untuk menunjuk manusia secara totalitas, jasmani dan rohani. Basyar hanya digunakan untuk menunjukkan manusia dalam sisi dzohirnya. Pada pelnafsiran Sosiologis Ali Syariati pelnciptaan manulsia melmiliki tuljulan yang mullia yaitul selbagai khalifah di bulmi, delngan itul manulsia melnjadikan makhlulk melmiliki misi sulci di alam raya ini. Di atas bulmi ini manulsia melngelmban misi ulntulk melwakili Allah dan melncelrminkan kulalitas-kulalitasNya. Dan ini melrulpakan sifat ultama telrpelnting manulsia yang di milikinya di antara makhlulk yang tellah diciptakan Allah. (2) Diferensiasi pemikiran tafsir Wahbah Az-Zuhaili dan Ali Syariati tentang makna insan, an nas dan basyar, Wahbah Az-Zuhaili didalam pemikirannya, mengatakan bahwa insan merupakan sifat manusia yang didalamnya terdapat sifat lemah, melampaui batas, tergesa-gesa, membantah, kikir dan keluh kesah. Hal ini berbeda dengan pemikiran sosiologis Ali Syariati yang mengatakan bahwa insan sifat kelsadaran diri, sifat kehendak bebas dan sifat prosels belcoming yang artinya manulsia bisa berkembang dengan imajinasinya dan pelradaban kulno melnuljul pelradaban selkarang ini. Kemudian didalam pemikiran Wahbah Az-Zuhaili mengatakan bahwa an nas merupakan makhluk sosial yang mengutamakan keharmonisan bermasyarakat. Hal ini berbeda dengan pemikiran sosiologis Ali Syariati yang mengatakan bahwa an nas terbagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok Habil yang merupakan kelompok masyarakat lemah dan Qabil merupakan kelompok penguasa dan pemilik tanah. Terkahir didalam pemikiran Wahbah Az-Zuhaili mengatakan bahwa basyar disebutkan sebagai bagian kulit luar manusia karena kulitnya terlihat jelas berbeza dengan binatang, kulitnya tidak tampak karena tertutup oleh bulu. Hal ini berbeda dengan pemikiran sosiologis Ali Syariati yang mengatakan bahwa basyar adalah makhluk yang sekadar berada (being) manusia tidak mengalami perubahan ia akan tetap menjadi makhluk berkaki dua berjalan tegak di muka bumi. Kata Kunci: Diferensiasi, al Insan, an Nas, al Basyar, Ali Syariati
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 04:33 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 04:33 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/76298 |
Actions (login required)
View Item |