MIA ARDIANTI, - (2023) ANALISIS PENETAPAN HAKIM DALAM PERKARA ISBAT NIKAH BAGI PASANGAN YANG MENIKAH DIBAWAH TANGAN (STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA TEMBILAHAN KELAS II). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text SKRIPSI FULL (TANPA BAB IV).pdf Download (6MB) | Preview
	Text (BAB IV) SKRIPSI BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh pasangan suami isteri yang telah malangsungkan pernikahan di bawah tangan serta belum melakukan pencatatan perkawinan sebagaimana yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Pernikahan di bawah tangan memberikan konsekuensi hukum yang merugikan bagi pasangan suami isteri yang bersangkutan sehingga dituntut untuk mengajukan Isbat Nikah ke Pengadilan Agama setempat untuk memperoleh pengesahan perkawinan yang dibuktikan dengan Penetapan Hakim. Selain pernikahan tersebut hanya dipandang sah secara agama, namun dalam pandangan hukum negara pernikahan tersebut dianggap tidak sah dan tidak pernah ada. Pencatatan perkawinan pada prinsipnya merupakan sebuah upaya untuk menciptakan tertib administrasi, transparansi, dan kepastian hukum dalam pelaksanaan pernikahan bagi umat Islam. Dengan segala akibat hukum, nyatanya tidak membuat seseorang berfikir panjang untuk tidak melakukan pernikahan yang tidak dicatatkan, terbukti dengan masih adanya pengajuan perkara isbat nikah di Pengadilan Agama Tembilahan. Di pengadilan agama tembilahan sendiri sepanjang tahun 2019-2022 terdapat 596 pengajuan perkara isbat nikah yang masuk. Permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimana pertimbangan hakim Pengadilan Agama Tembilahan terhadap penetapan isbat nikah bagi pasangan yang menikah di bawah tangan dan Bagaimana dasar hukum pertimbangan hakim Pengadilan Agama Tembilahan dalam mengabulkan suatu perkara isbat nikah terhadap pernikahan di bawah tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pertimbangan hakim Pengadilan Agama Tembilahan terhadap penetapan isbat nikah bagi pasangan yang menikah di bawah tangan dan dasar hukum yang digunakan. Penelitian ini berbentuk studi lapangan (field research) dengan pendekatan perundang-undangan (statue approach). Sumber data meliputi primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian ini adalah menunjukan bahwa secara keseluruhan perkara isbat nikah yang dikabulkan oleh Hakim adalah perkawinan yang telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan serta memenuhi pasal 7 ayat 3 dan 14 KHI, pasal 8 sampai 44 Undang-undang perkawinan, kemudian pertimbangan berdasarkan filosofis Hakim pengadilan agama tembilahan karena isbat nikah yang dikabulkan adalah untuk menghindari dari kemadharatan dan mendapat kemaslahatan.

Actions (login required)

View Item