NURFATIHAH BINTI ANNUAR, - (2023) HUKUM SUAMI ISTRI YANG TINGGAL BERSAMA KETIKA MASA IDDAH TALAK BAI’N (STUDI KOMPARATIF ANTARA IMAM SYAFI’I DAN IMAM HANBALI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI NURFATIHAH BINTI ANNUAR.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Nurfatihah (2023): Hukum Suami Istri Yang Tinggal Bersama Ketika Masa Iddah Talak Bai’n (Studi Komparatif Antara Imam Syafi’i Dan Imam Hanbali) Penelitian ini dilatar belakangi perbedaan pendapat Imam Syafi‟i dan Imam Hanbali tentang Hukum Suami Istri Yang Tinggal Bersama Ketika Masa Iddah Talak Bai‟n Studi Komparatif Antara Imam Syafi‟i Dan Imam Hanbali. Iddah adalah salah satu dari sekian hal yang muncul sebagai akibat terjalinnya pernikahan. Dalam tempoh iddah ini, mantan istri diharamkan menikah dengan orang lain bagi memastikan rahim wanita tersebut suci daripada sebarang janin bagi mengelakkan ketidak pastian nasab sebenar anak jika pernikahan baru dengan lelaki lain berlaku. Dalam masa iddah talak ba‟in, istri tidak boleh keluar dari rumahnya yang menjadi tempat iddahnya kecuali dengan alasan. Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan ialah Pertama, untuk mengetahui pendapat Imam Syafi‟i dan Imam Hanbali mengenai hukum suami istri tinggal bersama ketika masa iddah talak ba‟in. Kedua untuk mengetahui landasan hukum yang digunakan oleh Imam Syafi‟i dan Imam Hanbali mengenai hukum suami istri yang tinggal bersam ketika masa iddah talak ba‟in. Ketiga,untuk mengetahui analisa fiqh muqaranah terhadap pendapat Imam Syafi‟i dan Imam Hanbali mengenai hukum suami istri yang tinggal bersama ketika masa iddah talak ba‟in. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka sesuai dengan objek kajian skripsi ini, maka penelitian termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research) Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber skunder, kitab al-Umm dari Imam al-Syafi‟i dan kitab al-Mughni oleh Imam Hanbali. Berdasarkan hasil penelitian penulis, menurut Imam Syafi‟i, Istri yang ditalak ba‟in dibolehkan untuk tinggal serumah dengan mantan suaminya tetapi harus adanya tirai pembatasan di antara suami istri jika terdapat dalam rumah yang sempit bagi mengelakkan daripada berlakunya khalwat. Maka, Imam Syafi‟i berpegang dengan dalil dari surah at-Thalaq ayat 1, yaitu wajibnya tempat tinggal kepada istri yang dijatuhkan talak. Sedangkan menurut Imam Hanbali, istri yang ditalak ba‟in tidak dibolehkan untuk tinggal bersama dengan mantan suaminya karena tidak ada lagi kewajiban kepada suami dalam menyediakan tempat tinggal masa iddah talak ba‟in. Oleh itu, si istri boleh beriddah di mana jua yang dia kehendaki. Hal ini Imam Hanbali berpegang dengan hadis dari Fatimah binti Qais yang menujukkan si istri tidak mendapatkan hak apa-apa setelah ditalak ba‟in. Kata kunci: Iddah, Tempat tinggal, Talak ba’in,
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 13 Dec 2023 06:12 |
Last Modified: | 13 Dec 2023 06:12 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/76047 |
Actions (login required)
View Item |