Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUM SHALAT JAMAK BAGI ORANG BERMUSAFIR STUDI KOMPARATIF ANTARA IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI’I

WAN AMIRUL HASNAN BIN MOHD FAIZAL, - (2023) HUKUM SHALAT JAMAK BAGI ORANG BERMUSAFIR STUDI KOMPARATIF ANTARA IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI’I. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Updated Version
Restricted to Repository staff only

Download (795kB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI WAN AMIRUL HASNAN BIN MOHD FAIZAL.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Wan Amirul Hasnan Bin Mohd Faizal : Hukum Shalat Jamak Bagi Orang (2023) Bermusafir (Studi Komparatif Antara Imam Abu Hanifah Dan Imam Al-Syafi’i Penelitian ini dilatarbelakangi perbedaan pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i tentang hukum shalat jamak bagi orang bermusafir. Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan ialah: Pertama, untuk mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i tentang hukum shalat jamak bagi orang bermusafir. Kedua, untuk mengetahui metode istinbat dari dalil yang digunakan mengenai shalat jamak bagi orang bermusafir. Ketiga, untuk mengetahui analisa fiqh muqaran tentang hukum shalat jamak bagi orang bermusafir menurut pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif hukum Islam dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif iaitu dengan mengklasifikasikan sesuai dengan apa yang dibahas. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber hukum primer dan sumber hukum sekunder, yang mana sumber hukum primer menggunakan kitab Raad al-Muhtar oleh Imam Abu Hanifah dan kitab Al-Umm dari Imam al-Syafi’i. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapati Imam al-Syafi’i lebih kuat pendapat karena shalat jamak bagi orang bermusafir mempunyai banyak hadishadis yang menyebut tentangnya, sehingga hadis-hadis yang lain menjadi pendukung kepada hadis-hadis yang daif atau pun maudhu’, tetapi penulis tetap menghormati serta menerima pendapat-pendapat yang mengatakan shalat jamak bagi orang bermusafir adalah tidak di bolehkan selain di Arafah dan Muzdalifah. Kata kunci : Imam Abu Hanifah, Imam Al-Syafi’i, Hukum Shalat Jamak bagi Orang Bermusafir

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 12 Dec 2023 01:26
Last Modified: 12 Dec 2023 01:26
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/76022

Actions (login required)

View Item View Item