Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TRADISI ADAT MANDI MAYANG PENGANTIN SUKU BANJAR DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Sepakat Jaya, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir)

Syahrubi, Syahrubi (2023) TRADISI ADAT MANDI MAYANG PENGANTIN SUKU BANJAR DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Sepakat Jaya, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text (SKRIPSI GABUNGAN)
BAB GABUNGAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (489kB)

Abstract

Tradisi adat mandi mayang pengantin adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Banjar Desa Sepakat Jaya.Tradisi ini dilakukan ketika sebelum pesta perkawinan dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah untuk terhindar dari gangguan makhluk halus dan musibah lainnya. Memandikan pengatin dengan cara menempat posisi kedua pengantin di luar rumah atau dilapangan luas dan dikelilingi 40 macam kue dan mempelai laki-laki dan perempuan naik di atas pundak orang yang akan bermain silat sebelum mandi tersebut. Dengan ditonton orang banyak dan terbuka aurat yang bertentangan dengan syariat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap tradisi mandi mayang, dan mengetahui proses tata cara mandi mayang serta mengetahui dampak yang terjadi ketika adat tersebut di tinggalkan. Jenis penelitian ini adalah peneltian lapangan (filed research). Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sepakat Jaya, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, sumber data yang diambil adalah tokoh adat dan agama serta pelaku adat tersebut yaitu mereka yang sudah menikah dengan menggunakan tradisi adat mandi mayang. Terdiri dari 7 orang sampel 3 pasang pengantin 1 tokoh agama dan 3 tokoh adat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis menggunakan deskriptif kualitatif dan teknik penulisan deskriptif analitif. Hasil penelitian ini adalah haram hukumnya. Jika adat tersebut dilaksanakan di luar rumah ditonton banyak orang dan terbuka aurat serta meyakini untuk ritual makhluk halus supaya tidak mengganggu jalan acara pesta perkawinan, sudah jelaslah hukumnya haram. Dalam masalah ini yang perlu dibenahi dalam pandangan masyarakat adalah harus tetap berniat perlindungan kepada Allah, pelaksanaan adat di tempat yang tersembunyi, berniat ikhtiyar dengan melaksanakan doa-doa dalam rangkaian acara adat tersebut bukan karena niat takut atau memberikan sesembahan ritual untuk makhluk halus akan tetapi hanya sekedar menjunjung tinggi tradisi adat warisan para leluhur. Demikian, saran penulis kepada masyarakat suku Banjar di desa Sepakat Jaya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tradisi Adat Mandi Mayang, Adat Pengantin Suku Banjar, Hukum Islam
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 21 Sep 2023 14:16
Last Modified: 21 Sep 2023 14:16
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/75362

Actions (login required)

View Item View Item