Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM: STUDI TERHADAP KEHARUSAN PERCERAIAN DI DEPAN HAKIM PENGADILAN

ALMI JERA, - (2023) PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM: STUDI TERHADAP KEHARUSAN PERCERAIAN DI DEPAN HAKIM PENGADILAN. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img] Text
GABUNGAN BARU.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[img] Text (BAB IV)
TERPISAH BARU.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (714kB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menguatkan serta mendukung aturan perundang-undangan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, di mana perceraian hanya dapat dilakukan di depan pengadilan. Adapun rumusan masalah (1) Apa dan bagaimana konsep perceraian dalam produk pemikiran hukum keluarga Islam?; (2) Mengapa terjadi perbedaan antara produk pemikiran hukum keluarga Islam konvensional dan kodifikasi dalam konsep perceraian?; dan (3) Bagaimana relevansi konsep perceraian harus di depan hakim bagi pembaruan hukum keluarga Islam di Indonesia?. Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian adalah kepustakaan (library research), menggunakan teknik analisa data adalah dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis) dan dan komparatif. Hasil studi ini menemukan bahwa perceraian harus dengan putusan hakim di pengadilan, relevan dan cocok untuk konteks Indonesia, dengan tiga alasan. Pertama, bahwa hasil kajian tematik terhadap nash perceraian dapat disimpulkan bahwa perceraian harus dengan melibatkan pihak ketiga, dalam nash disebut hakam. Konsep hakam prinsipnya adalah pihak ketiga yang netral dan memahami persoalan yang dihadapi suami dan istri yang sedang bermasalah. Konsep Hakam kemudian dikontekskan dengan hakim untuk zaman sekarang. Kedua, dengan kajian tematik juga ditemukan prinsip bahwa perceraian dibolehkan dalam kondisi darurat (abgadu al-halal). Maka kehadiran hakim dimaksudkan untuk menilai apakah betul kondisi kehidupan keluarga yang mengajukan perceraian, betul berada pada kondisi darurat. Ketiga, praktek perceraian yang terjadi di Indonesia, lebih-lebih oleh suami sering muncul penyesalan setelahnya. Dengan fakta ini kemungkinan suami menceraikan istrinya hanya karena emosi sesaat, belum dengan pemikiran yang mendalam dan belum pada kondisi darurat. Kata Kunci: pembaruan, perceraian, hakim, pengadilan

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 24 Jul 2023 04:03
Last Modified: 24 Jul 2023 04:03
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74695

Actions (login required)

View Item View Item