Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KONSEP ZUHUD MENURUT SYEKH ABDUS SHAMAD AL-PALIMBANI (1150-1247 H/1737-1832 M) DALAM KITAB SAYR AL-SĀLIKĪN DAN HIDAYĀTUSSALĪKĪN

AHMAT JAILANI SIREGAR, - (2023) KONSEP ZUHUD MENURUT SYEKH ABDUS SHAMAD AL-PALIMBANI (1150-1247 H/1737-1832 M) DALAM KITAB SAYR AL-SĀLIKĪN DAN HIDAYĀTUSSALĪKĪN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (568kB)
[img]
Preview
Text
BAB I-BAB V.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Zuhud menjadi salah satu dari unsur-unsur dalam sufisme (tasawuf) oleh para sufi dalam seluruh karya mereka. Seperti al-Ghazali (1058-1111 M), al-Qusyairi (986-1072 M), al-Thusi (1201-1274 M), Sayyed Husain Nasr (1933-2022 M), Nawawi al-Bantani (1813-1897 M), Hamka (1908-1981M) dan Syekh Abdus Shamad al-Palimbani (1737-1832 M). Ulama sufisme menafsirkan makna zuhud (asketisme) secara berbeda, tetapi semuanya bertujuan pada pengurangan dan pengendalian kehidupan duniawi dan semua kesenangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah unuk mengetahui konsep dan karakteristik zuhud Syekh Abdul Shamad al-Palimbani dalam kitab Sayr al-Salikin Dan Hidayatussalikin. Tulisan ini merupakan metode penelitian kepustakaan (library research) artinya penelitian yang mengambil data dan informasi yang erat hubungannya dengan data yang diteliti. Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif dengan teknik Content Analysis, yaitu dengan cara menjabarkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan Syekh Abdu Shamad al-Palimbani. Konsep zuhud yang digagas oleh Syekh Abdu Shamad al-Palimbani ialah dengan mengkombinasikannya dengan dua stasion (maqam) yang berbeda. Dalam bukunya Sayr Al-Sālikīn menjelaskan bahwa zuhud dikombinasikan dengan faqr. Secara harfiah, faqr (faqir) diartikan sebagai orang yang berhajat, membutuhkan, atau orang miskin. Adapun dalam pandangan Syekh Abdu Shamad al-Palimbani, faqir ialah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada dirinya. tidak meminta rezeki, kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta apa pun, tetapi kalau diberi diterima. Tidak meminta, tetapi tidak menolak. Kondisi kehidupan orang zuhud dimulai dari makan, pakaian, tempat tinggal, perabotan dan pernikahan. Bagian akhir dari tulisan ini dijelaskan bahwa seorang zahid dengan semua hajatnya terhadap dunia dilakukan dengan sekedar kebutuhan tidak memudaratkan dari mengingat Allah. Dari pemikirannya itu dapat diformulasikan konsep zuhud menurut Syekh Abdu Shamad al-Palimbani adalah zuhud moderat (wasathiyyah).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.01 Filsafat dan Teori tentang Agama Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 21 Jul 2023 07:21
Last Modified: 21 Jul 2023 07:22
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74268

Actions (login required)

View Item View Item