Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

METODE ISTINBATH HUKUM IMAM ABU HANIFAH TENTANG HUKUM SHALAT IDUL FITRI

Siti Romelah (2014) METODE ISTINBATH HUKUM IMAM ABU HANIFAH TENTANG HUKUM SHALAT IDUL FITRI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (273kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (191kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (8kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (21kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul: “METODE ISTINBATH HUKUM IMAM ABU HANIFAH TENTANG HUKUM SHALAT IDUL FITRI”. Shalat menurut bahasa adalah do’a,karena di dalamnya terkandung dan terdiri dari doa-doa. Adapun shalat menurut istilah adalah, beribadah hanya untuk Allah dengan perkataan, perbuatan yang diketahui, diawali dengan takbir dan ditutup dengan salam, disertai niat dan dengan syarat-syarat tertentu. shalat adalah penegas dari berbagai kewajiban, ia mempunyai kedudukan yang sangat istimewa, dilakukan oleh seorang muslim setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. disamping itu, ia juga sebagai salah satu rukun Islam. Agar bisa mencapai kesempurnaan Islam, secara umum Rasulullah SAW telah memberikan contoh dan menuntun umatnya untuk mengerjakan amalan-amalan sunnah. Amalan-amalan sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW di antaranya adalah shalat Idul Fitri (shalat dua hari raya). shalat Idul Fitri (dua hari raya adalah sunnat muakkad). Jumhur Ulama (Imam Mazhab) berpendapat bahwa melaksanakan hukum shalat Idul Fitri itu Sunnah muakkad. Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa melaksanakan shalat Idul Fitri itu hukumnya wajib sebagaimana wajibnya shalat Jum’at. Berangkat dari kontroveksi diatas menarik perhatian penulis untuk membawanya dalam sebuah penelitian, dengan rumusan masalah sebagai berikut: pertama, bagaimana hukum shalat Idul Fitri menurut pendapat Imam Abu Hanifah, kedua, bagaimana metode Istinbath Hukum yang di gunakan Imam Abu Hanifah dalam menetapkan hukum shalat Idul Fitri serta analisa penulis tentang hukum shalat idul fitri. Penelitian ini adalah penelitian normatif yang bersifat studi kepustakaan (Library Research), sumber primer dalam kajian ini adalah kitab al- Mabsuth dan Tuhfatul Fuqaha’ karya Imam Abu Hanifah, sedangkan sumber sekunder di peroleh dari berbagai literatur yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Dan metode analisa data yang penulis gunakan adalah analisa deskriftif dan metode komperatif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa shalat Idul Fitri itu dihukumkan wajib bagi setiap muslim. Sebagaimana wajibnya shalat Jum’at, bahkan wanita yang sedang haid, dipinggit dan yang tidak mempunyai jilbab agar meminjam jilbab saudaranya, agar bisa meyaksikan atau pergi untuk shalat Idul Fitri dan wanita yang sedang haid agar menjauh dari tempat shalat. Sebagai sandarannya beliau menggunakan hadits yang di riwayatkan oleh Ummu Athiyyah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 17 Sep 2016 06:30
Last Modified: 17 Sep 2016 06:30
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7413

Actions (login required)

View Item View Item