UCI WULANDARI, - (2023) AKIBAT HUKUM ASI (AIR SUSU IBU) PERAH TERHADAP STATUS HUBUNGAN MAHRAM MENURUT PERSPEKTIF ( IBNU QUDAMAH DAN IBNU HAZM ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
BAB I- BAB V.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (653kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam Ibnu Qudamah dan Imam Ibnu Hazm. Tentang akibat hukum ASI (Air Susu Ibu) Perah terhadap status hubungan mahram. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, bagaimana pendapat Imam Ibnu Qudamah dan Imam Ibnu Hazm tentang akibat hukum ASI (Air Susu Ibu) Perah terhadap status hubungan mahram. Kedua, bagaimana dalil yang digunakan oleh Imam Ibnu Qudamah dan Imam Ibnu Hazm mengenai akibat hukum ASI (Air Susu Ibu) perah terhadap status hubungan mahram. Ketiga, Bagaimana analisa fiqih muqaran terhadap pendapat Ibnu Qudamah dan Ibnu Hazm mengenai permasalahan tersebut. Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Sumber yang dipakai meliputi sumber primer yaitu : kitab Al Mughni karangan Imam Ibnu Qudamah dan kitab Al Muhalla karangan Imam Ibnu Hazm, dan Sumber sekunder yaitu buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini. Pembahasan dan analisis menggunakan metode deskriptif (Penjelasan) dan komperatif (perbandingan). Penulis berusaha memaparkan perbandingan dua pendapat yang berbeda yaitu Imam Ibnu Qudamah dan Imam Ibnu Hazm tentang akibat hukum ASI (Air Susu Ibu) Perah terhadap status hubungan mahram, Menurut Imam Ibnu Qudamah makna sa’ut adalah memasukkan ASI (air susu ibu) lewat hidung dari wadah atau semacamnya sedangkan wajur adalah memasukkan ASI (air susu ibu) lewat kerongkongan (mulut) tanpa media tasydu/papilla (tanpa penyusuan langsung,yakni dengan menggunakan dot atau sebagainya) memang ada perbedaan tekait kemahraman dengan dua cara tersebut. Riwayat yang paling shohih adalah yang menyatakan bahwa kedua cara tersebut dapat menimbulkan hubungan mahram sebagaimana radha’ah/penyusuan. sedangkan menurut Ibnu Hazm Sifat susuan yang menjadikan hubungan mahram adalah air susu yang dihisap langsung oleh mulut bayi yang menyusu (radhi’ dari puting ibu susuan (murdhi'ah). dari dua pendapat tersebut penulis lebih condong kepada pendapat Ibnu Qudamah yang menyatakan ASI (air susu ibu) perah termasuk kategori radha’ah dan dapat menimbulkan hubungan mahram, sebab hal terpenting dan menjadi tujuan dari penyusuan adalah meminum ASI dan untuk mengisi perut agar kenyang, Oleh karena itu cara meminum tidaklah penting sebab yang dijadikan patokan adalah zat dari pada ASI tersebut yang berfungsi untuk mengembangkan tulang dan menumbuhkan daging.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 04:49 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 04:49 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/73939 |
Actions (login required)
View Item |