Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISIS PENDAPAT MAZHAB HANAFI TENTANG HUKUM PERNIKAHAN ORANG YANG IHRAM

Andri Muda Nasution (2014) ANALISIS PENDAPAT MAZHAB HANAFI TENTANG HUKUM PERNIKAHAN ORANG YANG IHRAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (175kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (79kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (10kB) | Preview

Abstract

Penelitian yang berjudul :”Analisis Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Pernikahan Orang Yang Sedang Ihram)” ini ditulis berdasarkan latar belakang adanya suatu pendapat yang mengatakan bahwa pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram adalah sah. Menurut Jumhur ulama seperti Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad , adalah haram hukumnya untuk melakukan pernikahan pada waktu ihram, mereka berpendapat bahwa orang yang sedang berihram tidak boleh melakukan akad nikah. Apabila seseorang melakukannya maka nikahnya dianggap batal ( tidak sah). Jumhur Ulama berpendapat demikian berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Utsman r.a. dimana disebutkan bahwa orang yang sedang ihram itu tidak dibolehkan untuk menikah dan menikahkan. Sedangkan menurut Mazhab Hanafi berbeda dengan pendapat Jumhur ulama, Mazhab Hanafi berpendapat bahwa pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram laki-laki atau perempuan dianggap sah, pernikahan yang dimaksud disini adalah akad (ijab qabul) bukan Jima’, mereka berpendapat demikian adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. dimana di dalam hadits itu disebutkan bahwa Nabi SAW menikahi Maimunah pada waktu ihram. Penulis membahas secara mendalam masalah pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram menurut Mazhab Hanafi, mengkaji bagaimana pendapat, Dalil dan Istinbath Hukum Mazhab Hanafi serta analisis penulis terhadap pernikahan orang yang sedang ihram. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan kitab-kitab Fiqh yang bermazhab Hanafi sebagai data primer diantaranya Kitab Al-Mabtsut karangan Syamsuddin As-Syarkhasi, Al Lubab Fi Syarhi Al-kitab karangan Syekh Abdu Al-Ghani Al- Ghanimi, Kitab Al-Bada’i Asshana’i, dan yang lainnya. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah dimana Mazhab Hanafi memandang sah terhadap pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram, baik itu laki-laki maupun perempuan. Dan melanjutkan pernikahan tersebut Pasca Ihram adalah sah. Tetapi perlu diketahui bahwa pernikahan yang dimaksud disini adalah akad (ijab qabul) pernikahannya yang dianggap sah bukan jima’. Selain daripada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. yang dijadikan sebagai dalil oleh mazhab Hanafi tentang bolehnya melakukan pernikahan bagi orang yang sedang ihram mereka juga menggunakan metode Qiyas dalam menghalalkan pernikahan orang yang sedang Ihram, ini dapat dilihat diamana mereka mengqiyaskan pernikahan orang yang sedang ihram kepada pernikahan orang yang sedang haidh dan nifas, dimana wanita yang sedang Haidh dan Nifas tidak boleh untuk melakukan jima’ namun boleh melakukan pernikahan dan akad (ijab qabul) nya dianggap sah. Mereka juga mengqiyaskannya kepada bolehnya merujuk istri yang ditalak pada saat ihram. Serta akad – akad lainnya. Inilah pemahaman mazhab Hanafi secara ringkas tentang pernikahan orang yang sedang ihram .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 17 Sep 2016 03:41
Last Modified: 17 Sep 2016 03:41
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7384

Actions (login required)

View Item View Item