ASYRAF MUHAMMAD AKBAR, - (2023) ENKULTURASI AL-QUR’AN DALAM TAHMIL, TAGHYIR DAN TAHRIM (STUDI ANALISIS TAFSIR AL-MUNIR). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

	Text (BAB IV) 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text (KECUALI BAB IV) TANPA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Enkulturasi Al-Qur’an Terhadap Tahmil, Taghyir, Tahrim (Studi Analisis Tafsir Al-Munir). Sebelum kedatangan agama Islam, Arab telah mempunyai berbagai macam adat istiadat dan peraturan. Al-Qur’an akan melanjutkan, merevisi, bahkan memberhentikan tradisi dan kebudayaan yang ada untuk menyesuaikan dengan nilai keislaman. Kajian ini berfokus kepada tahapan enkulturasi al-Qur’an dalam tahmil, taghyir tahrim dan penafsiran Wahbah Zuhaili terhadap ayat-ayat tahmil, taghyir, tahrim. Kajian dengan jenis library reseach ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis. Adapun hasil yang diperoleh selama penelitian, pertama, Wahbah Zuhaili mengisyaratkan tentang tahmil, taghyir, tahrim, jika tradisi itu memiliki maslahat umat secara umum terpenuhi dan sesuai syari’at, hukum itu tetap di tahmil, jika maslahatnya itu tidak terpenuhi atau menyalahi syari’at, maka hukumnya di taghyir atau di tahrim. Beliau menjelaskan tahapan dalam tahmil, taghyir, tahrim berguna untuk menerapkan prinsip pendidikan yang efektif, memperbaiki Arab jahiliyah, kesejahteraan manusia, membersihkan kebiasaan tradisi, mempersiapkan fondasi untuk hukum syar’i yang final dan mudah diterima. Kedua, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa al-Qur’an men-tahmil dalam tradisi haji yakni pada praktek Sa’i, yang di taghyir, diperbaiki atau dirubah yakni pada praktek penyembelihan hewan, tata cara memasuki rumah, penyempurnaan haji, wukuf, talbiyah, sedangkan yang di tahrim yakni pada pelarangan thawaf tanpa busana, penyembahan terhadap berhala. Kata Kunci: Enkulturasi, Tahmil, Taghyir, Tahrim, Wahbah Zuhaili,

Actions (login required)

View Item