Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

STUDI KOMPERATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG SIFAT ALLAH DALAM TAFSIR AL-MUNIR DAN TAFSIR AL-AISAR

MUHAMMAD KHOIRY, - (2023) STUDI KOMPERATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG SIFAT ALLAH DALAM TAFSIR AL-MUNIR DAN TAFSIR AL-AISAR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARFI KASIM RIAU.

[img] Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (943kB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI FULL MUHAMMAD KHOIRY.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Ayat-ayat sifat Allah yang membawa kepada prasangka tasybih, seperti istawā, masih menimbulkan perdebatan di kalangan para ulama tafsīr dalam masalah boleh dan tidaknya menakwilkan ayat-ayat tersebut. Perbedaan ini bahkan masih dapat ditemukan dalam kitab tafsīr dua tafsīr kontemporer yaitu tafsīr al-Munīr karya Wahbah al-Zuhaylī dan tafsīr al-Aisar karya Abū Bakar al-Jazā’irī. Berangkat dari masalah ini, penulis ingin mengkomparasikan dan mengungkapkan perbedaan penafsiran antara dua kitab tafsīr ini dalam sebuah penelitian dengan judul “Studi Komparatif Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Sifat Allah Dalam Tafsīr Al-Munīr Dan Tafsīr Al-Aisar”. Penelitian ini berbentuk library research (kepustakaan) dengan metode tafsīr mauḍu’i (tematik). Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan kesimpulan: Pertama, Wahbah al-Zuhaylī menafsirkan ayat-ayat sifat Allah adalah dengan penjelasan panjang disertai penjabaran tentang perbedaan pendapat ulama. Abū Bakar al-Jazā’irī menafsirkan ayat-ayat sifat Allah dengan penjelasan ringkas dalam makna tafwidh serta mengharamkan takwil. Kedua, Wahbah al-Zuhaylī menafsirkan Istawā kedalam dua makna, yaitu dengan makna tafwidh dan dengan makna takwil (menjaga atau menguasai). Menurut Al-Jazā’irī Istawā berarti bahwa Allah bersemayam naik ke atas ‘Arsy, terpisah dari makhlukNya. Wahbah al-Zuhaylī dan al-Jazā’irī menafsirkan wajh sebagai Dzat Allah. Wahbah al-Zuhaylī menafsirkan Istawā kedalam dua makna, yaitu dengan makna tafwidh dan dengan makna takwil (kuasa, pertolongan, atau nikmat). Al-Jazā’irī memaknai yad dengan menetapkan sifat dua tangan untuk Allah SWT, yang keduanya adalah tangan kanan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 17 Jul 2023 06:57
Last Modified: 17 Jul 2023 06:57
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/73523

Actions (login required)

View Item View Item