Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KAJIAN HADIS TENTANG SIKAP RASULULLAH SAW., MEMAAFKAN WAHSYI BIN HARB DITINJAU DARI ILMU PSIKOLOG

NORLELI ABSAR, - (2023) KAJIAN HADIS TENTANG SIKAP RASULULLAH SAW., MEMAAFKAN WAHSYI BIN HARB DITINJAU DARI ILMU PSIKOLOG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENENLTIIAN (BAB IV).pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
FILE HASIL PENENLTIIAN (BAB IV).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

NORLELI ABSAR (2023) : KAJIAN HADIS TENTANG SIKAP RASULULLAH SAW., MEMAAFKAN WAHSYI BIN HARB DITINJAU DARI ILMU PSIKOLOG Skripsi ini berjudul “Kajian Hadis Tentang Sikap Rasulullah Saw., Memaafkan Wahsyi bin Harb Di Tinjau Dari Ilmu Psikologi”. Memaafkan adalah pembebasan diri seseorang dari rasa dendam, amarah, emosional serta sakit hati kepada orang yang telah menyakitinya. Namun memaafkan bukan berarti menghapus segala peristiwa yang menyakiti akan tetapi memaafkan menjadi sebuah keseimbangan perasaan. Memaafkan mampu menenangkan seseorang dari rasa marah, benci, kekecewaan serta sakit hati bukan berarti seseorang yang memaafkan melupakan kesalahan atau peristiwa tersebut. Sehingga dari permasalahan ini dapat penulis rumuskan masalah yaitu bagaimana status dan pemahaman hadis tentang sikap Rasulullah Saw., dalam memaafkan Wahsyi bin Harb serta hubungannya dengan Ilmu psikologi. Penelitian ini, menggunakan metodelogi kualitatif dengan jenis penelitian library researrch, yang berfokus pada pengumpulan data pustaka, dengan menggunakan data primer dan sekunder. Adapun hasil penelitian ini: (1) Status hadis tentang sikap Rasulullah SAW., terhadap Wahsyi bin Harb dari jalur riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Ahmad bin Hanbal berkualitas shahih karena sanadnya bersambung, para periwayatnya dinilai seorang yang tsiqah dan tidak ada satupun perawi yang dinilai jarh. (2) Pemahaman hadis tentang sikap Rasulullah SAW., memaafkan wahsyi bin Harb namun enggan lagi berjumpa dengannya karena Rasulullah SAW., akan teringat kejadian yang menimpa pamannya. Oleh karena itu seseorang yang telah mampu memaafkan dan tidak lagi menyimpan dendam, amarah serta sakit hati terhadap pelaku namun ia belum mampu untuk berinteraksi kembali kepada sipelaku itu wajar karena memaafkan bukan berarti menghapus kejadian atau peristiwa dari ingatan. Kata Kunci: Hadis, Memaafkan, dan Psikologi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 17 Jul 2023 03:45
Last Modified: 17 Jul 2023 03:45
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/73427

Actions (login required)

View Item View Item