Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUMAN BAGI PELAKU PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP BINATANG (BESTIALITY) ( STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI)

AZIZAH NUR ROHMAH, - (2023) HUKUMAN BAGI PELAKU PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP BINATANG (BESTIALITY) ( STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI AZIZAH NUR ROHMAH LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB IV ( HASIL).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan antara pendapat mazhab Syafi’i dan mazhab Hanbali mengenai sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku yang menyetubuhi binatang (Bestiality). Bestiality merupakan sebuah bentuk orientasi seksual yang menyimpang yang di dorong hasrat seksual terhadap binatang dan dapat dikatakan sebagai gangguan kesehatan. Menurut pendapat ulama Mazhab Syafi’i terdapat tiga pendapat, sama seperti hukuman berzina, dibunuh baik pelaku maupun hewan yang disetubuhi, dan dijatuhi ta’zir. Sedangkan menurut pendapat ulama Hanabillah diwajibkan menegakkan had atasnya. Dalam penulisan ini penulis menggunakan jenis penelitian perpustakaan (library research) bersifat kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder, yaitu kitab-kitab fiqh ulama mazhab Syafi’I dan mazhab Hanbali, seperti kitab Al-Mughni, kitab Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab dan Fiqh Empat Mazhab. Teknik metode yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku, jurnal, catatan dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan pendapat antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali mengenai hukuman bagi pelaku penyimpangan seksual terhadap binatang. Pendapat ulama mazhab Syafi’i terbagi dalam tiga pendapat yaitu pertama, bahwa pelakunya di jatuhi hukuman mati. Kedua hukuman sama seperti hukuman berzina. Ketiga dijatuhi ta’zir. Dan hukum binatang yang disetubuhi terbagi dua pendapat, ada yang membolehkan untuk mengonsumsinya dan ada yang mengharamkannya. Sedangkan pendapat ulama mazhab Hanbali bahwa pelakunya hanya dijatuhi hukuman ta’zir dan binatang yang disetubuhi di wajibkan untuk disembelih dan dibakar. Kata Kunci : Penyimpangan seksual, Bestiality, Komparatif

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 05 Jul 2023 02:01
Last Modified: 05 Jul 2023 02:01
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/72336

Actions (login required)

View Item View Item