Syed Mohd Muhyiddin Bin Syed Omar Al-Yahya (2015) SANKSI JARIMAH KHAMAR MENURUT UNDANG-UNDANG (StudiKomperatifAntaraKanunJinayahSyari’ah Negeri Kelantan DarulNaimdanQanunProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
fm.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I(1).pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (125kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
em.pdf Download (49kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudulSanksi Jarimah KhamarMenurut Undang- UndangStudiKomperatif Antara Enakmen Kanun Jinayah Syari’ah Negeri Kelantan Darul Naim dan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Islam melarang umatnya melakukan perkara yang mendatangkan mudharatsama ada kepada diri sendiri maupun kepada masyarakat. Salah satu perkara atau perbuatan yang sangat ditegah dan wajib dijauhi oleh setiap muslim ialah mengambil atau memakan atau meminum sesuatu yang mengkhayalkan atau memabukkan seperti minuman keras (khamar). Dalam QanunJinayahSyari’ah seseorang yang didapati terlibat dalam kesalahan meminum khamar atau minuman yang memabukkan, sama ada ia mabuk atau tidak, maka wajib dikenakan hukuman tidak melebihi delapan puluh kali cambuk dan tidak kurang dari empat puluh kali cambuk. Penulisan skripsi ini menganalisa tentang bagaimana ketentuan ancaman hukuman peminum khamar menurut Enakmen Kanun JinayahSyari’ah Negeri Kelantan Darul Naim Nomor 2 Tahun 1985 dan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 12 Tahun 2003, serta bagaimana ketentuan hukum Islam terhadap sanksi yang ditetapkan di kedua wilayah tersebut. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dan bentuknya adalah penelitian diskriptif. Hasil penelitian ini adalah sanksi peminum khamar yang diatur dalam Enakmen Kanun JinayahSyari’ah Negeri Kelantan Darul Naim Nomor 2 Tahun 1985 berupa denda sebanyak Rm. 5000.00, kurungan selama tiga tahun atau hukuman kumulatif dan dicambuk enam kali, manakala Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 12 Tahun 2003 bagi peminum khamar berupa hukuman cambuk sebanyak 40 (empat puluh) kali. Adapun ketentuan di dalam hukum Islam yakni dalam fikih ‘uqubat atau fikihjinayatbahwa hukuman yang diatur dalam Qanun Aceh berupa hukum Hudud yang menepati hukum syarak, manakala hukuman yang diatur dalam Enakmen Kelantan tidak menepati syari’at Islam yaitu hukum had bagi peminum khamar, dan ancaman tersebut berupa hukum ta’zirsaja.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.8 Sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Sep 2016 18:50 |
Last Modified: | 12 Sep 2016 18:50 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7225 |
Actions (login required)
View Item |