Nabila Meitri Mugandi, - (2023) Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Bahan Bakar Bioethanol (Studi Kasus : Usaha Keripik Singkong Pika Kota Pekanbaru). Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Bahan Bakar Bioethanol (Studi Kasus : Usaha Keripik Singkong Pika Kota Pekanbaru), 3. pp. 58-69. ISSN 2797-1155

Preview

Text NABILA MEITRI MUGANDI.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Abstrak UKSP adalah salah satu usaha yang mengolah keripik dari singkong sebanyak 200-300 kg menghasilkan limbah padat kulit singkong 30-45 kg. Limbah ersebut hanya dibuang begitu saja tanpa adanya proses lebih lanjut sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menghasilkan bau busuk. Penelitian ini memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi bioethanol dengan menggunakan metode fermentasi dan destilasi. Perhitungan energi listrik dan biaya penghematan pada kajian ini dengan melakukan perbandingan E0, E10 dan listrik PLN. Potensi bioethanol dari 30 kg limbah kulit singkong sebesar 5,3280 L/h dengan kemurnian mencapai 99,9917%. Potensi energi listrik yang dihasilkan menggunakan E0 mencapai 47,34 kWh, sedangkan E10 yakni 46,89 kWh, dan listrik PLN 1,8 kWh. Pengeluaran biaya bahan bakar E0 Rp. 44.4400,00 untuk E10 Rp 33.000,00 dan listrik PLN Rp. 24.336,00. Hasil perbandingan antara E0 dan E10 tersebut digunakan apabila tarif listrik mengalami kenaikan dimasa yang akan datang sehingga bioethanol dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk UKSP. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka E10 adalah bahan bakar campuran efisien yang layak digunakan. Dalam analisis biaya, total investasi dalam pemanfaatan kulit singkong sebesar Rp. 3.668.895dan potensi penghematan pertahunnya mencapai Rp. 5.259.024. Jangka waktu pengembalian modal adalah selama 0,70 tahun. Kata Kunci: Bahan Bakar, Bioethanol, Limbah Singkong, Listrik, Superpro

Actions (login required)

View Item