MOHD. SHAQUILLEAMIEN, - (2023) KERAGAMAN MAKNA KATA JAHILIYAH DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN (KAJIAN PENERAPAN KAIDAH AL-WUJÛH WA AL-NAZHÂ’IR). Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (9MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini menggambarkan tentang Keragaman Makna Kata Jâhiliyyah Dalam al-Tafsir Al-Qurthubi (Kajian Penerapan al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir). Kalam Allah SWT. yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. banyak cara masyarakat untuk menghidupkan al-Qur`ān diantaranya adalah dengan memperbanyak membaca al-Qur`ān dan menjadikan ayat-ayat al-Qur`ān sebagai pengetahuan. Dikatakan jâhiliyyah karena semua pelanggaran yang dilakukan tidak mungkin bersumber dari ilmu, melainkan dari kebodohan. Dalam kitab Mu’jam Al Mufahras li Al Fadzh al-Qur’ân Al Karim akar kata jahil disebutkan sebanyak 24 kali dalam 17 surat dan 4 ayat dari 24 ayat tersebut berbentuk kata jâhiliyyah yaitu terdapat dalam surat Ali 'Imran ayat 154, Al Maidah ayat 50, Al Ahzab ayat 33 dan Al Fath ayat 26. Kata jâhiliyyah di dalam surat-surat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda diantaranya Zhan, Hukum, Tabarruj dan Hammiyah. Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian pustaka (library research). Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu pengamatan(observasi) guna menemukan makna kata jâhiliyyah. Metode penelitian dalam penelitian ini mencakup jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan konsep jâhiliyyah merupakan keadaan dimana masyarakat tidak peduli dan mengabaikan ajaran-ajaran yang telah Allah SWT perintahkan, sehingga membuat suatu hukum dengan mengikuti hawa nafsunya dan keinginanya. Tabarruj al-jâhiliyyah merupakan larangan untuk pamer atau memperlihatkan suatu kekayaan berupa perhiasan. Adanya larangan ini juga berkaitan dengan larangan untuk membuka leher, dada, dan penggunaan kerudung yang memperlihatkan bagian leher, kalung, telinga dan anting, hal ini akan berdampak pada munculnya syahwat bagi kaum adam. Kata Kunci: al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir, jâhiliyyah
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 09 Jun 2023 09:45 |
Last Modified: | 09 Jun 2023 09:45 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/71505 |
Actions (login required)
View Item |