Mumu Mumin M (2011) STATUS ANAK YANG LAHIR DARI HASIL PERNIKAHAN DI BAWAH TANGAN DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN RUMBAI). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.
|
Text
2010_201195.pdf Download (377kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini mengambil judul “ Status Anak Yang Lahir Dari Hasi Pernikahan Di Bawah Tangan Ditinjau Menurut Undang-Undang Perkawinan (Studi Kasus Di Kecamatan Rumbai)”, latar belakang penelitian ini adalah ingin mengetahui status anak yang lahir sebelum pencatatan perkawinan menurut Undang-Undang perkawinan, dengan permasalahan yang dibahas adalah mengenai bagaimana akibat pernikahan yang tidak dicatat oleh pegawai pencatat nikah terhadap kehidupan anak, siakap orang tua terhadap prosedur dan hasil kutipan akta kelahiran, serta tinjauan Undang-Undang perkawinan terhadap status anak yang lahir sebelum pencatatan perkawinan. Penelitian ini penulis lakukan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, yakni terhadap pasangan nikah massal antara tahun 2006-2007 yang sebelum melangsungkan nikah massal, mereka telah menikah di bawah tangan bahkan sudah mempunyai keturunan. Adapun alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena didaerah ini banyak terdapat anak yang lahir dari pasangan nikah di bawah tangan yang menarik perhatian penulis untuk mengetahui apakah mereka bermasalah dengan status mereka, sikap orang tua dan anak terhadap prosedur dan hasil kutipan akta kelahiran dan bagaimana pandangan Undang-Undang perkawinan terhadap status mereka. Subjek penelitian ini adalah anak-anak yang lahir dari pasangan nikah di bawah tangan dan orang tuanya, serta objek penelitian ini adalah meneliti masalah-masalah yang diahadapi anak oleh anak sebagai akibat pernikahan orang tuanya tidak tercatat, serta sikap orang tua dan anak terhadap prosedur dan hasil kutipan akta kelahiran. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Rumbai dapat diketahui bahwa, sebagian besar anak yang lahir dari pernikahan orang tua mereka yang tidak tercatat oleh pegawai pencatat nikah adalah bermasalah dengan kebutuhan hidup mereka yang bersifat administrasi, karena mereka tidak memiliki bukti otentik untuk membuktikan bahwa mereka memiliki hubungan keturunan dengan pihak ayah, sehingga mereka terkendala dalam masalah wali nikah, tidak bisa menuntut ketika tidak mendapatkan bagian warisan, sampai tidak masuknya nama ayah mereka dalam kutipan akta kelahiran. Sikap orang tua dan anak terhadap prosedur dan hasil kutipan akta kelahiran pada umumnya merasa kecewa, karena dalam kutipan itu mereka disamakan dengan anak di luar nikah, dalam hal hanya tercatatnya nama ibu tanpa menyertakan nama ayah. Adapun tinjauan Undang-Undang Perkawinan terhadap hal tersebut di atas, adalah tidak sah, karena banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh anak, sedangkan Islam menghendaki kemudahan dan menghindari kesulitan, sehingga segala sesuatu yang menyulitkan harus dihilangkan. Selain itu Mahkamah Agung pernah memutuskan tidak sahnya nikah di bawah tangan, maka apabila nikahnya tidak sah menurut Undang-Undang maka anak yang dilahirkannya pun adalah tidak sah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 12 Jan 2016 05:16 |
Last Modified: | 12 Jan 2016 05:16 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/713 |
Actions (login required)
View Item |