Novita Sari, - (2023) Pelaksanaan Akad Bagi Hasil dalam Perspektif Fikih Muamalah (Studi Analisis Terhadap Agen Sembako Aulia21 di Kel. Gunung Sahari Selatan Kec. Kemayoran). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (665kB)
Preview	Text TANPA BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Novita Sari, (2023): Pelaksanaan Akad Bagi Hasil dalam Perspektif Fikih Muamalah (Studi Analisis Terhadap Agen Sembako Aulia21 di Kel. Gunung Sahari Selatan Kec. Kemayoran) Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pelaksanaan akad bagi hasil usaha sembako yang dilakukan oleh agen sembako Aulia21 di Kelurahan Gunung Sahari Selatan Kecamatan Kemayoran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan akad bagi hasil usaha sembako Aulia21 di Kelurahan Gunung Sahari Selatan Kecamatan Kemayoran dan bagaimana analisis fiqih muamalah terhadap pelaksanaan akad bagi hasil usaha sembako di agen sembako Aulia21 di Kelurahan Gunung Sahari Selatan Kecamatan Kemayoran. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Kelurahan Gunung Sahari Selatan Kecamatan Kemayoran. Informan berjumlah 5 orang terdiri dari satu orang pemilik modal, dua orang pengelola usaha dan dua karyawan agen sembako Aulia21. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara. Data sekunder diperoleh dari dokumen, arsipan, literature, dan buku yang berhubungan dengan akad mudharabah. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu menggungkap fakta apa adanya sesuai kenyataan yang diamati, yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas sehingga dapat diambil kesimpulan secara tepat sesuai dengan pokok permasalahan. Hasil penelitian tentang pelaksanaan akad bagi hasil usaha di agen sembako Aulia21 Kelurah Gunung Sahari Selatan Kecamatan Kemayoran. Pertama mengikat kesepakatan perjanjian bagi hasil secara lisan dan saling percaya serta pengelola tidak mau ikut campur mengenai pengelolaan usaha, kedua pembagian hasil pertahunnya dibagi rata yaitu 50% untuk pemilik modal dan 50% untuk pengelola, ketiga persentase laba perharinya diambil sebanyak 10%. Adapun pelaksanaan akad bagi hasil antara pemilik modal dan pengelola belum sepenuhnya terlaksana karena pemilik modal tidak memenuhi akad diawal mengenai perjanjian tidak ikut campur dalam mengelola usaha dan mengambil persenan sebanyak 10% namun kenyataannya setelah satu tahun berjalannya pemilik modal ingkar janji terhadap pelaksanaan perjanjian diawal. pemilik modal ikut campur dalam pengelolaan usaha dan mengambil persentase laba perharinya menjadi 20%. Analisis fiqih muamalah penerapan pelaksanaan akad bagi hasil yang diterapkan antara pemilik modal dan pengelola ternyata belum sesuai dengan sistem akad mudharabah yang diatur dalam syariat Islam yaitu tidak melaksanaan akad perjanjian. Kata Kunci: Pelaksanaan Akad, Bagi Hasil, Perspektif Fikih Muamalah

Actions (login required)

View Item