ATIKA ISMAH ARIFANI, - (2023) PERBANDINGAN SPATIAL AUTOREGRESSIVE DAN SPATIAL ERROR MODEL DALAM PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB IV PEMBAHASAN) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (911kB) | Request a copy

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan upaya pembangunan kualitas hidup manusia yang telah dicapai. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik Sumatera Barat tahun 2020. Pertumbuhan IPM di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu besarnya angka IPM di suatu wilayah dapat mempengaruhi angka IPM pada wilayah yang berdekatan sehingga faktor geografis diduga dapat mempengaruhi dan memberikan efek dependensi spasial pada nilai IPM di suatu wilayah. Indeks Pembangunan Manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, pengeluaran per kapita. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pada faktor yang berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Sumatera Barat. Unit pengamatan pada penelitian ini adalah 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Regresi Klasik dan Spatial Autoregressive (SAR). Hasil penelitian menunjukkan keempat faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Regresi Spatial Autoregressive memiliki nilai AIC. Model Spatial Autoregressive memiliki AIC yaitu -23,5460 yang lebih kecil daripada AIC model Regresi Klasik sebesar 11,0465, artinya model Spatial Autoregressive adalah model terbaik untuk pemodelan indeks pembangunan manusia di Provinsi Sumatera Barat tahun 2020. Kata Kunci : Indeks Pembangunan Manusia, Provinsi Sumatera Barat, Spatial Autoregressive.

Actions (login required)

View Item