Heis Sofia Syahyanti (2015) UPAYA PROGRAM BANTUAN PADI TANAM SABATANG (PTS) DARI DINAS PERTANIAN KEPADA PETANI DI KAB. PADANG-PARIAMAN DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text fm.pdf Download (206kB) | Preview
Preview	Text BAB I(1).pdf Download (267kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (48kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (150kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (537kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (14kB) | Preview
Preview	Text em.pdf Download (12kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis mengenai perkembangan pertanian di wilayah Sumatera Barat dengan segala kendala yang dihadapi. Salah satu upaya pemerintahan wilayah Sumatera Barat dalam mengurangi beban atau kendala petani adalah dengan memberikan bantuan berupa benih padi dan serta pupuknya kepada petani, dimana pemberian pupuk ini dikhususkan kepada mereka yang mau mengikuti program pertanian pemerintah yakni program Padi Tanam Sabatang (PTS). Penulis kemudian memilih Kabupaten Padang-Pariaman, Sumatera Barat, sebagai objek penelitian karena didaerah ini terjadi kecurangan dalam hal pembagian benih dan pupuk bantuan. Penelitian uni mengangkat rumusan masalah yakni bagaimana proses dan pelaksanaan program Padi Tanam Sabatang (PTS) dari Dinas Pertanian kepada petani di Kabupaten Padang-Pariaman, apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan program Padi Tanam Sabatang (PTS) dari Dinas Pertanian serta manfaat apa yang dirasakan petani setelah menjalankan program tersebut, bagaimana pandangan Ekonomi Islam terhadap program Padi Tanam Sabatang (PTS) yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Padang-Pariaman dalam hal membantu perekonomian petani setempat. Populasi dari penelitian ini tidak tehingga karena banyaknya masyarakat Kabupaten Padang-Pariaman yang bermata pencaharian sebagai petani. Karena jumlah populasi yang banyak maka penulis hanya mengambil 50 orang petani yang diwakilkan dengan 5 desa sebagai objek penelitiannya. Karena populasi yang diambil berdasarkan daerah maka metode yang digunakan cluster sampling (sampling daerah), sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, dan wawancara. Program Padi Tanam Sabatang (PTS) ini sudah berjalan lebih kurang selama 6 tahun terakhir ini. Tetapi tidak semua petani mau mengikuti program ini karena petani yang sukar mengadopsi teknik pembaharuan kemudian juga juga ditunjang oleh beberapa alasan yang mereka berikan, diantaranya penanaman yang hanya satu batang benih padi sehingga jika terjadi banjir ataupun dimakan hama maka padi mereka tidak lagi bisa tumbuh namun akan menyebabkan gagal panen. Dari keluhan petani ini kemudian Dinas Pertanian mensosialisasikan agar program Padi Tanam Sabatang ini tidak mengalami gagal panen seperti yang ditakutkan dan disamping itu Dinas Pertanian juga memberikan bantuan berupa bibit padi berserta pupuk secara cuma-cuma. Namun pada kenyataannya ada beberapa desa yang melakukan pemungutan biaya atas bantuan tersebut.

Actions (login required)

View Item