Muhammad Riska Firdaus (2015) MANAJEMEN RISIKO PEDAGANG SAYUR DI PASAR SIMPANG BARU PANAM KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text fm.pdf Download (232kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (99kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (54kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (137kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (18kB) | Preview
Preview	Text em.pdf Download (23kB) | Preview

Abstract

Skrpsi ini berjudul “Manajemen Risiko Pedagang Sayur Di Pasar Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi ini dilatar belakangi oleh komentar dari salah satu konsumen yang pernah membeli sayuran di pasar Simpang Baru bahwa ketika ia membeli sayur di pasar tersebut ia mendapatkan sayuran yang bercampur antara sayur yang bagus dan sayur yang tidak bagus. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko yang diterapkan oleh pedagang sayur di pasar Simpang Baru Panam. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja risiko yang dihadapi oleh pedagang sayur di pasar Simpang Baru Panam, kemudian bagaimana manajemen risiko yang diterapkan oleh pedagang sayur, serta bagaimana tinjauan ekonomi Islam tentang manajemen risiko yang diterapkan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di pasar Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara langsung kepada pedagang sayur yang berada di pasar tersebut dan data sekunder dengan mengumpulkan data data dari berbagai refrensi mengenai penelitian ini. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan angket kepada seluruh pedagang sayur yang berjumlah 22 orang. Pada penelitian ini didapati hasil bahwa risiko yang terjadi pada pedagang sayur di pasar Simpang Baru adalah risiko tidak laku terjual, risiko sayuran yang mudah rusak, risiko kelangkaan sayuran, risiko faktor cuaca, risiko persaingan antara pedagang, risiko sepinya pelanggan, risiko keterlambatan penerimaan sayuran dari pihak ke-2 (petani/agen), risiko sayuran yang sudah rusak dari pihak ke-2(petani/agen), serta risiko kenaikan harga sayur dari pihak ke-2 (petani/agen) karena ekonomi global. Adapun manajemen risiko dilakukan dengan tiga tahap yakni identifikasi risiko, mengukur risiko dan mengendalikan risiko. Sedangkan manajemen risiko yang dilakukan oleh beberapa pedagang sudah cukup baik dan sesuai dengan ekonomi Islam namun ada beberapa juga yang tidak sesuai dengan ajaran Islam karena ada unsur merugikan orang lain.

Actions (login required)

View Item