M. Azmi, - (2023) Praktek poligami nikah siri di Desa Pulau Birandang Menurut Hukum Islam". Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KARIM RIAU.

	Text (BAB IV) GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text BAB IV.pdf Download (493kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK M. Azmi (2022): "Praktek poligami nikah siri di Desa Pulau Birandang Menurut Hukum Islam" Poligami adalah hal yang dibolehkan dalam Islam namun harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Berdasarkan apa yang terjadi di Desa Pulau Birandang Kec. Kampa Kab. Kampar, bahwa poligami dilakukan dengan cara nikah siri sangat marak dilakukan, pernikahan ini tidak tercatat di KUA dan tidak memiliki Akta Nikah sehingga membuat pernikahan ini tidak berdasarkan Hukum. Dengan kata lain, bahwa hak-hak dalam pernikahan ini tidak dilindungi hukum sehingga bisa merugikan pikah istri dan anak nantinya, mulai dari tidak ada Buku nikah, Akta nikah, Akta kelahiran anak, yang berpotensi merugikan dikemudian hari, sehingga membuat tujuan rumah tangga itu sendiri tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap poligami nikah siri berdasarkan kaidah “Dar’ul Mafasid Muqaddamun ‘Ala Jalbil Masholih” di Desa pulau Birandang. Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus dan metode pengambilan data berupa wawancara, observasi dan pustaka. Selanjutnya dilakukan pengelolaan data secara Analisa data deduktif, untuk dapat menarik kesimpulan hukum yang terjadi di Desa Pulau Birandang. Berdasarkan hasil penelitian, poligami nikah siri tidak direkomendasikan untuk dilakukan karena terdapat lebih banyak mafsadat dibanding maslahatnya. Menurut penuturan narasumber, mafsadat yang ditimbulkan dari poligami nikah siri ini lebih banyak merugikan pihak istri dan anak sehingga terjerumus pada perbutan zalim, yang mana Islam melarang perbuatan zalim. Kata kunci: Poligami dan Nikah Siri.

Actions (login required)

View Item