Indah Pirma Maya (2015) PEMIKIRAN BUYA HAMKA DAN QURAIS SHIHAB TENTANG KATA FAHISHA DAN SA’A SABILA. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (426kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (184kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (11kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul : “Pemikiran Hamka Dan Quraish Shihab Tentang Kata Fahisya Dan Sa’a Sabila” Menjelaskan tentang Ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang berkenaan dengan kata fahisya dan sa’a sabila. Dalam pengamatan bahwa fahisya ini bermakna keji sedang kan sa’a sabila bermakna jalan yang buruk. Fahisya dan sa’a sabila merupakan persoalan penting yang perlu di perhatikan karena fahisya dan sa’a sabila merupakan jalan yang mengantarkan pada perbuatan yang keji yaitu seburuk-buruknya jalan, karena perbuatan fahisya merupakan perbuatan yang dapat memberi mudhorat bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga dapat memberi mudhorat pada orang lain, Mana kala fahisya itu telah membawa pihak-pihak yang lain turut merasakan dampak dari perbuatan yang di lakukan meskipun secara tidak langsung dan terkadang pihak yang di rugikan tidak mengetahuinya. Berdasarkan latar belakang di atas, skripsi ini membandingkan dua kutub pemahaman yang menjadi cara pandang umat islam yang dewasa ini, cara pandang pertama terwakili pada sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Hamka, sedangkan cara pandang kedua terwakili pada sosok Muhammd Quraish Shihab. Setelah melakukan penelitian tersebut, capaian di peroleh adalah hamka berpendapat bahwa fahisya dan sa’a sabila ini menjelaskan bahwa salah satu perbuatan keji yang mengantarkan kejalan yang buruk adalah Zina, karena zina merupakan segala persetubuhan yang di lakukan antara laki-laki dan perempuan tanpa ikatan yang sah, bahwa di dalam surat Al-Isra’ ayat 32, bahwa Allah menerangkan larangan berbuat Seks Bebas karna menimbulkan dampak yang buruk. Sedangkan Quraish Shihab berpendapat bahwa fahisya dan sa’a sabil ini juga bermakna keji dan jalan yang buruk, karena kejahatan fahisya itu lebih berorientasi pada kejahatan yang berhubungan dengan kelainan seks, salah satu perbuatan keji dalam pembahasan ini adalah, perbuatan zina dan homo seksual, zina adalah salah satu persoalan yang di tekankan pada pembuktian bahwa banyaknya fakta yang membuktikan bahwa seks bebas yang bergonta ganti pasangan dapat menimbulkan dampak yang buruk
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 25 Aug 2016 03:54 |
Last Modified: | 25 Aug 2016 03:54 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6475 |
Actions (login required)
View Item |