Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MELAKUKAN SHALAT JUM’AT YANG BERBILANG (TAADUD) PADA SATU TEMPAT (STUDI KOMPERATIF ANTARA IMAM SYAFI’I DAN IMAM ABU HANIFAH)

Rozman Bin Zakaria (2014) MELAKUKAN SHALAT JUM’AT YANG BERBILANG (TAADUD) PADA SATU TEMPAT (STUDI KOMPERATIF ANTARA IMAM SYAFI’I DAN IMAM ABU HANIFAH). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I..pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III..pdf

Download (103kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (46kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (13kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “MELAKUKAN SHALAT JUM’AT YANG BERBILANG (TAADUD) PADA SATU TEMPAT (STUDI KOMPERATIF ANTARA IMAM SYAFI’I DAN IMAM ABU HANIFAH)”. Yang mendorong penulis memilih judul ini adalah bahwa shalat Jum’at merupakan satu ibadah menyatukan umat Islam seluruhnya.Shalat Jum’at ini hanya ada pada Islam tidak ada pada agama-agama lain. Shalat ini di syariatkan oleh Allah dengan jelas di dalam al-Quran yang tidak perlu kepada pembahasan tentang kefardhuan hukumnya lagi. Meninggal shalat Jum’at adalah satu dosa besar dan pemerintah boleh mengambil tindakan berat terhadap rakyatnya melainkan ke atas mereka yang telah diberikan keuzuran oleh syara’. Namun sejak akhir-akhir ini semakin ramai umat Islam yang tidak melaksanakan kefardhuan Jum’at ini. Juga dengan suasana cara hidup manusia pada akhir ini telah mengakibatkan tuntutan hidup keduniaan itu lebih di utamakan di bandingkan dengan tuntutan agama. Walhal tuntutan agama mempunyai hikmah yang besar kepada manusia itu sendiri lebih-lebih lagi mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Walaupun begitu Islam bukan sebuah agama yang menyusahkan, keuzuran tetap ada kepada orang yang ditentukan iaitu musafir dan berpuasa umpamanya. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Oleh itu apa yang penulis dapati terdapat ulama mazhab yang tidak bersetuju dengan pelaksanaan Jum’at berbilang namun kerna kondisi masa kini yang berbeza dengan zaman dahulu menyebabkan ada ulama yang memboleh shalat Jum’at secara berbilang. Untuk memperoleh bahan yang penulis butuhkan dalam pembahasan, penulis mengambil dari buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah ini, terutama buku buku yang ditulis oleh ulama mazhab Syafi’iyyah dan Hanafiyyah. Bahan-bahan yang telah terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan metode berfikir induktif, deduktif, dan kompratif. Apa yang saya dapat dari hasil penelitian ini bahawasanya Islam adalah agama yang universal dan bisa menyesuaikan diri tanpa meminggirkan hukum-hukum Allah. Di mana pada asalnya shalat Jum’at yang dilaksanakan hanya satu pada suatu tempat tetapi ianya dapat dilaksanakan berbilang lebih dari satu shalat Jum’at pada suatu tempat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 22 Aug 2016 07:52
Last Modified: 22 Aug 2016 07:52
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6420

Actions (login required)

View Item View Item