AHMAD FAISAL, - (2022) MAKNA WASATH DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR RUHUL MA’ANI AL-ALUSI DAN ASY-SYA’RAWI (KAJIAN TAFSIR KOMPERATIF). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI FULL.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
hasil dan pembahasan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Abstrak Skripsi ini berjudul: MAKNA WASATH DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR RUHUL MA’ANI AL-ALUSI DAN TAFSIR SYA’RAWI (KAJIAN TAFSIR KOMPARATIF) Munculnya permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam baik dari sikap ekstrem dalam memahami ajaran Islam maupun bersikap ketat atau longgar yang sesuai dengan perkembangan zaman maupun permasalahan yang dihadapi umat Islam semakin banyak menimbulkan komplik/berseteru baik dari segi internal maupun eksternal. Sehingga wasathiyyah disini sangat dibutuhkan dalam merespon berbagai persoalan yang dihadapi oleh kalangan kontemporer. Karena setiap zaman berbeda apalagi kondisi pada saat nabi masih ada bahkan masa-masa sesudah-Nya. Adapun rumusan masalah ini sebagai berikut: 1. Bagaimana Penafsiran perbandingan dan persamaan Ayat-ayat Washat Menurut AlAlusi dan As-Sya’rawi? 2. Bagaimana Implementasi wasath dalam kehidupan sosial? Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui Penafsiran perbandingan dan persamaan Ayat-ayat tentang Washatiyah Menurut AlAlusi dan As-Sya’rawi. 2. Untuk mengetahui Implementasi tentang washatiyah dalam kehidupan sosial. Metode penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggunakan metode analisis isi (content analysis), yaitu analisis Pendekatan Muqaran (komperatif). Penggunaan wasathiyyah menunjukkan dalam al-Qur’an ada lima ayat. Namun penulis membatasi secara aktual dan explisit dengan mengambil pada dua ayat yang terdapat dalam (Q.S. Al-Baqarah/1:143), (Q.S.Al-Maidah/5:89). Karena salah satu merupakan motode berfikir dan krakteristik yang melekat pada umat Islam yaitu sebuah sikap yang mengandung keadilan dan diterimanya kesaksian seorang hamba. Setelah melaksanakan penelitian dan analisis terhadap pendapat kedua mufassir, penulis berkesimpulan bahwa Al-Alusi dan Sya’rawi menjelaskan tentang wasathiyah dengan iman dan aqidah, maksudnya dalam hal keimanan dan kepercayaan ada dua kubu yang saling berlawanan, sebagian kelompok tidak punya kepercayaan sama sekali pada tuhanc(Atheis). Mereka juga mengisyaratkan umat Islam harus paham dengan agamanya yang moderat tanpa taqlid buta dengan mengikuti kelompok yang ajarannya tidak seperti yang diinginkan oleh agama. Karena umat Islam itu adalah agama yang mulia dan agung, namun terkadang umat Islam itu sendiri yang menodai kemulian dan keagungan islam itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 11 Oct 2022 05:17 |
Last Modified: | 11 Oct 2022 05:17 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/63814 |
Actions (login required)
View Item |