Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KRITERIA HAJI MABRUR DALAM TINJAUAN HADITS NABAWI (AnalisisIlmuMa’ani al-Hadits)

Partahian Siregar (2015) KRITERIA HAJI MABRUR DALAM TINJAUAN HADITS NABAWI (AnalisisIlmuMa’ani al-Hadits). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (139kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (165kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (33kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (16kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “ Kriteria Haji Mabrur Dalam Tinjauan Hadits Nabawi (Analisis Ilmu Ma’ani al-Hadits) ”. haji menurut bahasa artinya ُﺪْﺼَﻘﻟا (bertujuan atau berkeinginan). Adapun ّﺞﺤﻟا menurut syariat adalah bertujuan pada Baitulharam untuk melakukan suatu perbuatan (ibadah) khusus pada waktu yang khusus (yang ditentukan waktunya). Sedangkan haji mabrur menurut para Ulama adalah haji yang diterima dan tidak dicampuri dengan maksiat serta pelaksanaannya tidak dinodai dengan dosa. Mengukur haji seseorang mabrur atau belum mabrur bukanlah ketika kita berada di kedua tanah suci (Makkah-Madinah), tetapi bagaimana kebaradaan kita setelah pulang dari tanah suci. Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kedudukan kualitas hadits tentang kriteria haji mabrur dan bagaimana ilmu ma’ani al-Hadits dalam menelaah kriteria haji mabrur. Dalam kajian skripsi ini penulis menggunakanpenelitian studi pustaka (library research), yang menjadi sumber data dalam skripsi ini adalah hadits yang memuat masalah tentang kriteria haji mabrur, yaitu yang terdapat pada kitab Mu’jam al- Mufahrasy Li al-Fazh al-Hadis al-Nabawi, musnad Ahmad bin Hanbal dan al-Hakim. Kemudian berdasarkan dua hadits Rasulullah SAW dapat penulismemberikan kesimpulan bahwa ada tiga indikator atau kriteria jama’ah haji yang mendapat predikat mabrur, yaitu gemar bersadaqah مﺎَﻌﱠﻄﻟا ُمﺎَﻌْطِإ, bertutur kata lembut dan baik مﻼَﻜْﻟا ُﺐّﯿَط, menebar perdamaian مﻼﱠﺴﻟا ُءﺎَﺸْﻓِإ. Dari gambaran detail tersebut diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa membuat haji kita mabrur itu harus ada perbedaan sikap yang semakin baik dari sebelum kita menunaikan ibadah haji. Artinya, kalau sebelum haji kita belum banyak berbuat kebaikan, maka sesudah menunaikan ibadah haji kita perlu memperbanyak berbuat kebaikan. Singkatnya, menjadi haji mabrur itu harus hablum min- Allah dalam bidang vertikal harus lebih tekun, istiqamah, ikhlas dan wara’ (menjaga diri dari sesuatu yang merusak kepribadian). Demikian pula hablum minannaas harus juga semakin baik, sopan santun, suka menolong, tidak membuat kerusakan bagi sesama umat dan sesama makhluk (lingkungan).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 19 Aug 2016 02:20
Last Modified: 19 Aug 2016 02:20
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6331

Actions (login required)

View Item View Item