Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MAKNA FILOSOFI TRADISI MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU DI KELURAHAN KAMPUNG DALAM KABUPATEN SIAK

TIJA ROKAYAH, - (2022) MAKNA FILOSOFI TRADISI MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU DI KELURAHAN KAMPUNG DALAM KABUPATEN SIAK. Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

[img] Text (BAB IV HASIL DAN PENYAJIAN DATA)
BAB IV HASIL DAN PENYAJIAN DATA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tradisi malam berinai di Kabupaten Siak. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang tradisi ini terutama di kalangan pemuda, dan sebagian masyarakat ada yang sudah meninggalkan tradisi ini karna lebih mengikuti trend zaman sekarang. Jika tradisi ini tidak dilestarikan di khawatirkan untuk generasi berikutnya akan semakin hilang. Di kalangan masyarakat sebagian sudah banyak di rubah dari versi aslinya karna telah mengikuti trend zaman yang lebih kekinian. Dari penelitian ini penulis merumuskan masalah yakni bagaimana prosesi tradisi malam berinai di Kelurahan Kampung Kabupaten Siak dan Apa makna filosofi yang terkandung dalam tradisi malam berinai di Kelurahan Kampung Dalam Kabupaten Siak. Dalam Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan termasuk penelitian lapangan (field research). Objek penelitian di Kelurahan Kampung Dalam Kabupaten Siak. Setting penelitian berpusat pada tokoh adat, mak andam, masyarakat, dan perangkat kelurahan. Metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model analisis Miller dan Huberman dapat dilakukan dengan langkahlangkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Prosesi tradisi malam berinai yang dilakukan oleh calon pengantin dengan cara berbaring di sebuah kasur yang disediakan. Pengantin dikelilingi oleh orang tua-tua perempuan dan orang setengah baya disamping kanan dan kiri untuk memasang inai yang akan digunakan.Tradisi malam berinai di bagi menjadi dua macam yakni berinai curi dan berinai lebai. Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa makna filosofi tradisi malam berinai merupakan sebagai pendekatan diri kepada Allah sebagai ungkapan doa dan harapan kepada calon pengantin agar selamat di dunia dan akhirat. Dan masih melibat kan Allah dalam setiap prosesinya, yakni berdoa hanya kepada Allah. Agar calon pengantin diberi rezeki yang melimpah, dan dijauhkan dari segala bencana. Malam Berinai ini berkaitan dengan alam karena bahan-bahan nya terdapat di alam seperti daun-daunan yang beragam, dan memiliki makna yang berbeda-beda. Seperti Daun inai, pada penepuk tepung tawar terdiri dari lima daun yang bermakna sebagai rukun Islam yang lima : terdiri dari daun sepulih yang menunjukkan Doa, Daun Ganda Rusa bermakna memberi kesejukan, Daun sedingin mengandung makna kesejukan dalam berumah tangga, Daun hati-hati bermakna Hati-hati dalam kehidupan berumah tangga, dan Daun ribu-ribu bermakna sebagai pengikat atau menyatukan. Tradisi Malam Berinai ini berkaitan dengan manusia karena hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong satu sama lain. Dan terdapat nilai sopan santun pada malam berinai dan tepuk tepung tawar. Dalam tradisi ini orang yang dituakan menepung tawari terlebih dahulu setelah itu baru yang muda. Mendahulukan orang yang lebih tua adalah etika dalam sopan santun. Kata Kunci : Tradisi, Malam Berinai, Makna Filosofi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 03 Aug 2022 02:26
Last Modified: 03 Aug 2022 02:26
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/63100

Actions (login required)

View Item View Item