Pendi Wismanto (2015) MAKNA DHALAL DALAM AL-QUR`AN AL-`AZHIM (KARYA IBNU KATSIR). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (324kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (230kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (10kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (23kB) | Preview |
Abstract
Judul skripsi ini adalah makna dhalal dalam Tafsir al-Qur’an al-`Azhim Karya Ibnu Katsir yaitu mencari makna-makna Dhalal sesuai dengan penafsiran Ibnu Katsir. dalam al-Qur’an sendiri ada terdapat 191 term tentang Dhalal akan tetapi agar kajian ini tidak meluas maka penulis hanya membahas 12 ayat dalam skripsi ini yaitu Q.S. al-Baqarah/2:26, Q.S. al-BAqarah/108, Q.S. al-Imrān /3:90, QS al-Nisā`/4:88, QS al-Nisā`/4:116, Q.S. al-Maidah/5:60, Q.S. al-An`ām/144, Q.S. al-A`raf/7:17, Q.S. Yunus/108, Q.S. al-Kahf/18:51, Q.S. al-Rum/30:29, Q.S. al-Duha/93:7. Dua belas ayat ini telah mewakili dari makna dhalal dalam keseluruhan ayat. Tulisan ini berbentuk riset librery yaitu dengan mengadakan penelitian berbagai literatur yang erat hubungan dengan permasalahan dhalal. Metode yang dipakai dalam metode ini adalah Maudhui yaitu mengumpulkan ayat-ayat dhalal kemudian menjadikannya dalam satu tema dan dianalisa dengan tafsir imam Ibnu Katsir. Kemudian setelah itu dengan mencari buku-buku yang mendukung tentang penelitian ini menjadi jalan yang ditempuh sehingga pada akhirnya akan terlihat jelas makna dhalal dalam tulisan ini. Dhalal dalam al-Qur`an mempunyai makna yang cukup beragam. Dari penelitian yang dilakukan dhalal dapat bermakna, berpaling dari jalan yang benar atau petunjuk, hilang atau terputus hubungan dengan Allah, kebingungan dan bodoh. Dari berbagai makna yang ada, dhalal dalam pandangan al-Qur`an merupakan suatu bentuk penyelewengan atau penyimpangan yang dilakukan manusia dalam menempuh jalan yang telah digariskan oleh Allah melalui para rasul-Nya. Penyimpangan yang dilakukan manusia dalam kehidupan beragamanya telah terjadi sejak masa dahulu. Oleh karena itu, Allah senantiasa mengutus para rasul-Nya untuk mengajak dan menunjuki manusia kepada jalan yang benar yang mendapat hidayah Allah. Implikasi dhalal bagi manusia akan mendapat azab semasa hidupnya berupa kehinaan, sebagaimana firman Allah Q.S. al-Maidah ayat 33 Artinya: Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalip, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimpal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya), yang demikian itu (sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka memperoleh sisaan yang besar Seseorang yang sesat akan mengalami kehidupan yang sempit semasa hidupnya, baik di dunia dan di akhirat dalam keadaan buta seperti diungkap Q.S. Tahā ayat 124. Di dalam al-Qu`an, Allah telah memberikan pelajaran bagi kita dengan membinasakan atau menghinakan kaum-kaum terdahulu sehingga seseorang diharuskan berhati-hati dalam menjalankan kehidupan agar tidak terjerumus dalam kesesatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 06:17 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 06:17 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6294 |
Actions (login required)
View Item |