ERDA YUNI, SAFITRI (2022) LOCAL WISDOM ZIARAH KUBUR BERSAMA DI HARI RAYA PUASA ENAM PASCA IDUL FITRI (STUDI LIVING HADIS DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KAMPAR, KABUPATEN KAMPAR). Thesis thesis, UIN SUSKA RIAU.
|
Text
PENELITIAN- BAB IV.pdf Download (834kB) | Preview |
|
|
Text
LENGKAP- KECUALI BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Abstrak Erda Yuni Safitir (NIM: 22090225172): Local Wisdom Ziarah Kubur Bersama di Hari Raya Puasa Enam Pasca Idul Fitri (Studi Living Hadis di Desa Pulau Jambu Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar) Masyarakat Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, menjadikan ziarah kubur bersama setelah selesai melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawwal, yaitu setiap tanggal 8 Syawwal. Tradisi ini sudah berlangsung puluhan tahun dan tetap dipertahankan pelaksanaannya sampai sekarang, sehingga menjadi kearifan lokal (local wisdom) khas masyarakat Desa Pulau Jambu. Peneliti menganggap fenomena ini sebagai kearifan lokal yang unik, karena bisa ‘mengawinkan’ ajaran agama dan budaya. Tujuan penelitian ini untuk mencari benang merah antara ritual keagamaan dan kearifan lokal agar terakomodasi antara keduanya tanpa saling dipertentangkan sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang damai. Penelitian ini merupakan gabungan penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan etnografi dan pendekatan living hadis, menggunakan data kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Data primer yang digunakan adalah seluruh hadis-hadis yang hidup dalam masyarakat berupa fenomena prilaku dan berbagai dokumen historis yang berkaitan dengan tradisi puasa enam hari di bulan Syawwal dan ziarah kubur. Selain itu, juga hasil wawancara (interview) dengan beberapa pihak yang berkompeten terkait tema yang dibahas, dan juga hasil observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pertama, pelaksanaan ziarah kubur bersama di Desa Pulau Jambu ini dilaksanakan tanggal 8 Syawwal. Ziarah serentak bersama ini merupakan sebagai bentuk syukuran setelah selesainya melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawwal. Masyarakat Pulau Jambu menyebutnya dengan “ayi ayo onam (hari raya enam).” Kedua, perspektif living hadis terhadap local wisdom masyarakat Desa Pulau Jambu tidak ada yang bertentangan dengan hadis nabi itu sendiri dan syariat Islam. Diksi “ayo onam (hari raya enam)” hanya penyebutan saja, bukan hari raya menurut terminologis seperti Idul Fitri atau Idul Adha. Dalam ayo onam tidak ada ibadah khusus tertentu.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | living hadis, local wisdom, ziarah, terminologis, ayo onam |
Subjects: | 200 Agama |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 29 Jul 2022 09:23 |
Last Modified: | 29 Jul 2022 09:23 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/62899 |
Actions (login required)
View Item |