Ria Suardi (2015) KONTEKSTUALISASI SERBAN DALAM HADIS NABI ( Studi Realisasi Penutup Kepala Bagi Kaum Laki-Laki). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (271kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (25kB) | Preview |
Abstract
Serban merupakan salah satu dari pakaian yang dipakai diatas kepala bagi laki-laki, baik didalam shalat maupun diluar shalat. Namun dalam pelaksanaannya tak jarang juga ditemukan pembenaran terhadap pemakaian serban tersebut masing-masing bahkan sampai menyalahkan orang lain yang tidak sepemahaman. Khusus yang terjadi di Indonesia, orang Indonesia mempunyai penutup kepala yang disebut peci atau kopiah, apakah serban dapat dikontekstualisasikan dengan peci?. Oleh sebab itu perlu penelitian lebih lanjut terhadap hadis-hadis tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk, 1). Mengetahui kualitas hadis tentang serban, 2). mengetahui kontekstualisasi hadis tentang serban sehingga bisa menghasilkan pemahaman yang baik terhadap hadis-hadis tersebut. 3). Mengetahui sejauh mana realitas urgensi pemakaian serban dalam shalat. Adapun Penelitian ini adalah penelititan sanad dan matan dengan menggunakan kaidah keshahihan hadis yang dikemukakan oleh ulama sebagai acuan. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah library reaserch, sedangkan pendekatan yang penulis pakai adalah dengan menggunakan metode takhrij al-hadis serta memadukannya dengan metode ilmu pemahaman hadis (fiqh al-hadits). Berdasarkan hasil penelitian penulis, hadis yang menginformasikan Nabi SAW. memakai serban dilihat dari segi sanad adalah hasan, tapi masing-masing hadis memiliki syawahid,sehingga derajat kedua hadis tersebut menjadi shahih lighoirirhi, dan bisa dijadikan hujjah dalam beramal. Sedangkan hadis yang menyebutkan keutamaan shalat memakai serban dari segi sanad adalah dhaif bahkan maudhu’. Karena serban bukanlah bagian dari rukun shalat, jadi seseorang yang shalat boleh saja memakai serban, jika yang demikian itu membuatnya mudah dan mendatangkan kehusyu’an. Dan tidak mengapa seseorang dalam shalatnya tidak memakai serban, karena kedua tuntunan tersebut memiliki dasar dari Rasulullah SAW., tergantung kepada kecendrungan pribadi dalam memilih dalil mana yang lebih baik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 06:04 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 06:04 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6288 |
Actions (login required)
View Item |