SHAFINA BINTI AMBA, - (2022) HUKUM WANITA MENUNAIKAN HAJI TANPA MAHRAM (STUDI KOMPARATIF ANTARA IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI‟I). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Shafina binti Amba (2022): Hukum Wanita Menunaikan Haji Tanpa Mahram (Studi Komparatif Antara Imam Abu Hanifah Dan Imam Asy-Syafi‟i) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi‟i tentang hukum wanita menunaikan haji tanpa mahram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah tentang hukum wanita menunaikan haji tanpa mahram beserta dalil yang digunakan dan untuk mengetahui pendapat Imam Asy-Syafi‟i tentang hukum wanita menunaikan haji tanpa mahram beserta dalil yang digunakan serta untuk mengetahui pendapat Ulama Kontemporer tentang hukum wanita menunaikan haji tanpa mahram. Penelitian ini adalah penelitian hukum Islam normatif dengan menggunakan metode library research dengan cara membaca dan pengambil serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari bahan hukum primer diperoleh melalui pendapat Imam Abu Hanifah dari kitab Al-Mabsuth karya Imam As-Sarkhasi, pendapat Imam Asy-Syafi‟i dari kitab Al-Umm karya Imam Asy-Syafi‟i, pendapat Ulama Kontemporer yaitu Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin dari kitab Majmu Fatawa wa Rasail Fadhilah al-Syaikh Muhammad bin Shalil al-Utsaimin manakalah Syekh Yusuf Qardhawi dari kitab Hadyu Al-Islam Fatawa Al-Mu‟ashirah. Bahan hukum skunder diperoleh dari buku-buku atau literatur-literatur yang berkait dengan masalah yang diteliti. Bahan hukum tersier diperoleh dari Ensiklopedia, kamus bahasa Arab dan Al-Quran. Hasil penelitian ini adalah menurut Imam Abu Hanifah diharamkan dan dilarang wanita menunaikan haji tanpa mahram. Dalilnya hadits dari Ibnu Abbas r.a yang diriwayatkan oleh Bukhari. Kemudian, menurut Imam Asy-Syafi‟i pula, sah dan dibolehkan wanita menunaikan haji tanpa mahram. Dalilnya hadits dari Adi bin Hatim yang diriwayatkan oleh Bukhari. Menggunakan kaidah Taarud Al-Adillah yang didukung oleh pendapat Syekh Yusuf Al-Qaradhawi ulama kontemporer yang revelan dengan kondisi sekarang adalah pendapat Imam Asy-Syafi‟i bahwa sah dan dibolehkan bagi wanita menunaikan haji tanpa ditemani oleh suami atau mahramnya dikarenakan keamanan perjalanan sekarang dengan alat transportasi yang semakin canggih berbanding zaman dahulu. Maka kekhawatiran terhadap wanita itu kurang dan telah menjadi tanggungjawab panitia kloter haji memastikan mereka dalam keadaan aman. Kata kunci: Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi’i, Wanita Menunaikan Haji, Tanpa Mahram.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 29 Jul 2022 04:39 |
Last Modified: | 02 Aug 2022 03:34 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/62820 |
Actions (login required)
View Item |