Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KISAH NABI MUSA DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI PEMIKIRAN SAYYID QUTHB DAN BUYA HAMKA)

Gustino Rio Wanda (2015) KISAH NABI MUSA DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI PEMIKIRAN SAYYID QUTHB DAN BUYA HAMKA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (81kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (246kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (19kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (24kB) | Preview

Abstract

Kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 60-82, mengandung cerita menarik yang perlu kiranya untuk diteliti, di antaranya adalah apa yang menjadi penyebab Nabi Musa diperintahkan oleh Allah SWT untuk melakukan perjalanan? siapa orang yang menemaninya dalam perjalanan tersebut? dan siapakah orang yang akan dijumpainya? kapan dan di mana tempat pertemuan tersebut? Berdasarkan dari beberapa pertanyaan ini, penulis memutuskan untuk menggunakan dua pemikiran tokoh tafsir yang memiliki perbedaan dalam pemaparan kisah ini. Adapun dua tokoh tafsir tersebut adalah Sayyid Quthb dan Buya Hamka. Di dalam menafsirkan kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 60-82 Sayyid Quthb mengelompokkan kisah tersebut menjadi tiga episode. Yang pertama adalah kisah Nabi Musa dengan Hamba Shaleh yang dikisah pada surah al-Kahfi ayat 60-65. Kedua, surah ¬al-Kahfi ayat 66-74 yang diberi judul ilmu laduni dan persyaratan menuntut ilmu dan yang ketiga,surah al-Kahfi ayat 75-82 dengan judul bagian akhir dari kisah ini. Begitu juga dengan Buya Hamka yang membagi dan mengelompokkan kisah ini. Akan tetapi terjadi perbedaan dalam pengelompokkan kisah tersebut. Hamka membagi dan mengelompokkan kisah ini menjadi dua judul besar yaitu surah al-kahfi ayat 60-64 dengan judul kisah Nabi Musa berguru I dan kisah Nabi Musa berguru II pada ayat 65-73, kemudian di dalam judul kisah Nabi Musa berguru II, Hamka membaginya lagi menjadi dua kelompok tanpa memberi judul pada ayat tersebut yaitu ayat ke-74-78 dan 79-82. Kemudian dalam pembahasan kisah Nabi Musa ini Sayyid Quthb hanya memasukkan beberapa riwayat yang dianggapnya kuat. berbeda dengan Buya Hamka yang memuat banyak riwayat dalam pembahasan kisah ini. Berdasarkan dari pemaparan singkat ini dapat dirumuskan sebagai berikut, bagaimana al-Qur’an menceritakan kisah Nabi Musa yang terdapat dalam surah al-Kahfi ayat 60-82, bagaimana pemikiran Sayyid Quthb dan Buya Hamka dalam menafsirkan kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 60-82. Dan hikmah apa yang bisa dipetik dari kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 60-82. Penelitian ini sepenuhnya merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang mana data-data yang digunakan bersumber dari bahan-bahan tertulis yang ada kaitannya dengan pembahasan kisah Nabi Musa dalam surah al-Kahfi: 60-82. Hasil akhir dari penelitian ini adalah penulis lebih setuju terhadap pemikiran Sayyid Quthb yang hanya membatasi pembahasannya pada teks-teks yang ada dalam al-Qur’an itu sendiri dan meyakini bahwa pemaparan al-Qur’an begitu adanya tanpa tambahan, batasan tentang temapt, waktu dan nama. Karena itu semua memiliki hikmah tersendiri. Bagi penulis pemikiran Sayyid Quthb merupakan sebuah alternatif untuk menimalisir masuknya riwayat-riwayat yang tidak dapat di pertanggung jawabkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 12 Aug 2016 05:25
Last Modified: 12 Aug 2016 05:25
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6275

Actions (login required)

View Item View Item