M. Tsalisil Hasan (2015) MAKNA SYIFĀ’ DALAM AL-QUR’AN (Tinjauan Tafsir Tematik dengan Mempergunakan Tafsir-Tafsir Modern). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (133kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (36kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (23kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berusaha merumuskan Makna Syifā’ dalam al-Qur’an dengan mempergunakan tafsir-tafsir modern, yang difokuskan pada pengungkapan syifā’ dalam al-Qur’an dengan mempergunakan tafsir-tafsir modern secara tematik. Syifā’ dengan berbagai bentuknya diungkapkan 6 kali dalam al-Qur’an. Lima di antaranya tergolong ayat makiah dan satu lainnya tergolong ayat madaniah. Term syifā’ ini pada dasarnya dipersandingkan dengan term marādh demikian pula perkembangan selanjutnya hingga mengarah pada perbedaan karakter dan kecendrungan masing-masing term yang identik dengannya. Pada umumnya, syifā’ diartikan dengan “sembuh”, sedangkan marādh diartikan dengan “sakit”. Sakit dan sembuh merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Karena itu, sebutan sakit dalam al-Qur’an selain menggunakan term marādh, juga menyebut istilah syafā yang berarti pinggir maupun sesuatu yang berada di ambang kehancuran sebagai bentuk analogi dari penyakit yang sangat berbahaya terkait dengan permusuhan dan sifat-sifat hipoktrit. Pengungkapan al-Qur’an selain menggunakan term syifā’ dalam arti berbagai usaha penyembuhan, juga menggunakan istilah bur’ah yang menunjuk pada kesembuhan secara mutlak, maupun term salāmah yang menekankan pada keselamatan di dunia hingga kelak kemudian. Penelitian ini di upayakan bagaimana term syifā’ dalam al-Qur’an dengan mempergunakan tafsir-tafsir modern. Dalam tafsir-tafsir modern yang di pakai dalam menafsirkan ayat-ayat syifā’ intinya semua hampir sama yaitu al-Qur’an sebagai syifā’ dapat menyembuhkan segala penyakit baik itu penyakit rohani maupun jasmani manusia. dalam pembahasan syifā’ tersebut selain membahas ayat-ayat tentang syifā’, ayat sebelum dan sesudah juga perlu dilihat sebagai petunjuk dalam menafsirkan ayat-ayat syifā’. maka ditemukan klasifikasi sasaran syifā’, yang dalam hal ini penyakit maupun penyembuhan tidak luput dari tiga kata , yaitu : rūh, shadr dan qalb. Rūh dalam hal ini sebuah potensi yang menjadikan tubuh manusia hidup, bergerak serta merasakan. Sedangkan shadr adalah sebuah potensi yang eksistensinya berada di bagian terluar, fisik maupun jasmaniah. Sedangkan potensi yang menempati posisi di antara keduanya adalah qalb. dari pembahasan tersebut maka jelaslah kemu`jizatan al-Qur’an yang sungguh luar biasa, tanpa kita sadari al-Qur’an dapat menyembuhkan segala penyakit, bagi mereka yang mau berfikir dan memahami al-Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat bagi manusia. Sungguhpun kajian syifā’ dengan mempergunakan tafsir-tafsir modern telah diungkapkan sedemikian rupa, namun masih banyak celah-celah yang menuntut adanya kajian sebagai bentuk pengambangan, apa lagi kajian ini hanya difokuskan pada suatu kajian tafsir maudhu`i. karena itu, kajian syifā’ dengan mempergunakan tafsir-tafsir modern demikian ini sungguh sangat terbuka dan tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan penelitian berikutnya. Wallāhu a`lam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 05:13 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 05:13 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6271 |
Actions (login required)
View Item |