Muchsin Sintong Tampubolon (2014) PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI EMOTIONAL QUOTIENT GURU PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (167kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (31kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (187kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (27kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (11kB) | Preview |
Abstract
Emotional Quotient atau kecerdasan emosional berperan sangat penting dalam mencapai kesuksesan, terutama kesuksesan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Bahkan 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kemampuan dalam implementasi atau pengelolaan kecerdasan emosional, sedangkan 20% dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual. Dalam hal ini, seorang guru harus mampu memahami konsep Emotional Quotient yaitu tentang bagaimana seorang guru mampu mengelola emosi diri, mengelola emosi siswa, kemampuan membina hubungan, menciptakan komunikasi yang baik, menciptakan kelas yang harmonis, memotivasi diri dan siswa, mengembangkan sikap empati, simpati, semangat, sabar, ikhlas, dan implementasi emosi-emosi lainnya. Penelitian ini merumuskan masalah tentang bagaimana persepsi Siswa terhadap guru dalam mengimplementasikan Emotional Quotient pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Pekanbaru dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Siswa terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini, sebanyak 5 orang guru Agama Islam yang mengajar di SMP Negeri 20 Pekanbaru dijadikan menjadi objek penelitian. Pemerolehan data dilakukan dengan tiga instrument yaitu, dokumentasi, angket dan wawancara yang dikelola secara deskriptif kuantitatif dengan persentase 30.6%. Hal itu menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang implementasi Emotional Quotient Guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Pekanbaru berada dalam kategori kurang baik. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal siswa yang memberikan persepsinya: seperti perasaan siswa terhadap sikap guru, prasangka siswa kepada guru, keinginan atau harapan siswa pada guru, perhatian (fokus) siswa pada guru, dan kebutuhan siswa terhadap sikap- sikap emosi guru dalam pembelajaran masih kurang sesuai dengan keinginan siswa. Faktor kedua adalah objek yang dipersepsi, yaitu 5 orang guru agama Islam yang diamati selama pembelajaran masih belum optimal mengelolah sikap-sikap emosinya di dalam pembelajaran.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 373 Pendidikan Tingkat Sekolah Lanjutan > 373.236 Sekolah Menengah Pertama, SMP |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Mutiara Jannati |
Date Deposited: | 05 Aug 2016 03:16 |
Last Modified: | 05 Aug 2016 03:16 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6222 |
Actions (login required)
View Item |