Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK ISTRI YANG DITALAK BAIN KUBRA SECARA AGAMA KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

RIZKA RAHMADANI HASIBUAN, - (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK ISTRI YANG DITALAK BAIN KUBRA SECARA AGAMA KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
BAB I- BAB V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (596kB)

Abstract

Talak menurut Syara’ ialah nama untuk melepaskan tali ikatan nikah Dalil-dalil tentang talak adalah berdasarkan al-Kitab, as-Sunnah, dan Ijma’ ulama’. Talak ba’in kubra adalah talak yang tidak memungkinkan suami rujuk kepada mantan istrinya. Dia hanya boleh kembali kepada istrinya setelah istrinya kawin dengan laki-laki lain, telah melakukan hubungan suami istri dan bercerai pula dengan laki-laki itu serta telah habis masa ‘iddahnya. selain itu Perempuan yang menjalani ‘iddah talak ba’in kubra, jika ia dalam keadaan hamil maka ia akan mendapatkan nafkah dan tempat tinggal. Akan tetapi bila dalam keadaan tidak hamil, maka dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama mazhab. Talak bain kubra merupakan talak ketiga dimana suami dan istri dapat kembali lagi dengan adanya syarat mantan telah menikah dengan laki laki lain dan terjadi perceraian ba’da dukhul serta telah habis masa iddahnya. Hak-hak adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Adapun populasi pada penelitian ini adalah 13. 341 KK keseluruhan tambusai dan mengambil sampel pada penelitian ini 5 orang tokoh masyarakat, 15 orang pasangan suami istri yang talak bain kubra, maka jumlah sampel yang peniliti ambil sebanyak 20 orang. Kompilasi Hukun Islam sejalan dengan pendapat Imam Ahmad bukan ucapan pendapat Imam Syafi’i. oleh karena itu, para penegak hukum bisa mempertimbangkan hal ini dalam menetapkan keputusannya terhadap kepermasalahan wanita yang talak bain kubra dan mengenai pemenuhan tokoh masyarakat dikecamatan tambusai tentang talak bain kubra yaitu pertama kata talak yang diucapkan suami kepada istrinya sudah tiga kalinya dan ada niat dalam pengucapan talak tersebut tanpa diselingi masa iddah pokok nya perkataan talak suami yang sudah tiga kali itu telah jatuh talak tiga, kedua yaitu pasangan suami istri yang sudah bercerai negara atau sudah menucapkan talak ikrar didepan Pengadilan Agama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 25 Jul 2022 06:51
Last Modified: 25 Jul 2022 06:51
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/61828

Actions (login required)

View Item View Item