DZAKIYAH HAFIZHAH, - (2022) IMPLEMENTASI CORAK AL-ADABY IJTIMA’IY DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISBAH (Tela’ah Ayat-Ayat Tema Al-Asbath ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (829kB) |
||
|
Text
SKRIPSI DZAKIYAH HAFIZHAH.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang implementasi corak al-Adaby Ijtima‟iy dalam Tafsir al-Azhar dan al-Misbah yang ditinjau dari ayat-ayat yang bertema al-Asbath dalam al-Qur‟an. Corak tafsir al-adaby al-Ijtima‟i adalah penafsiran yang berorientasi pada sastra budaya kemasyarakatan, suatu corak penafsiran yang menitikberatkan penjelasan ayat al-Qur‟an pada segi-segi ketelitian redaksionalnya. Salah satu cara mengiplementasikan corak al-Adaby al-Ijtima‟i ini adalah dengan menela‟ah beberapa tema ayat dalam al-Qur‟an yang ditafsirkan menggunakan corak al-Adaby al-Ijtima‟i. Salah satu tema ayat dalam al-Qur‟an yang bisa menjadi bahan implementasinya adalah ayat-ayat yang bertema al- Asbath. al-Asbath ini merupakan dua belas orang dari anak keturunan Nabi Ya‟qub A.S. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang al-Asbath dalam Tafsir al-Azhar dan al-Misbah dan bagaimana implementasi corak al-Adaby Ijtima‟i berdasarkan Tafsir al-Azhar dan al-Misbah dengan menela‟ah ayat-ayat bertemakan al-Asbath. Penelitian ini bersifat perpustakaan (library research) dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahlili (analisis) dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah mengenai dua hal. Pertama, berdasarkan penafsiran ayat-ayat tentang gambaran ekosistem surga dalam al-Qur‟an, diketahui bahwa makna al-Asbath dalam al-Qur‟an yang meliputi lima Surah dalam al-Qur‟an. Pada Surah al-A‟raf ayat 160 menerangkan tentang telah timbul dua belas mata air yang merupakan hasil dari tongkat yang dipukul Nabi Musa lalu dibagi menjadi tempat minum masing-masing Asbath yang dua belas. Pada surah al-Baqarah ayat 136 menerangkan bahwasanya nenek moyang orang Arab, Ishak dan Ya‟kub nenek moyang Bani Israil hanyalah satu yaitu menyerah diri kepada Allah. Pada surah al-Baqarah ayat 140 menerangkan bahwa Nabi Isa saat ditanya oleh orang Yahudi pun mengakui bahwa yang beliau tegakkan ialah agar mencintai Allah, lebih dari mencintai diri sendiri. Pada Surah al-Imran ayat 84 menerangkan bahwa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail, dan Ishak dan Ya‟kub dan anak cucu itu ialah berupa wahyu dan hikmat, dan ajarannya yang tetap satu. Pada surah an- Nisa ayat 163 menerangkan bahwa yang di dalam ayat dipakai kalimat Asbath, yang berarti juga anak cucu keturunan. Kedua, Implementasi Corak al-Adabi Wal Ijtima‟i dalam makna al-Asbath melahirkan beberapa point penting, yaitu implementasinya terhadap makna al-Asbath secara terperinci, implementasinya terhadap ajaran pokok al-Asbath, dan Implementasinya terhadap kehidupan al- Asbath. Kata Kunci: Implementasi, Al-Adaby Ijtima‟i, Al-Asbath.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 07:43 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 07:43 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/61345 |
Actions (login required)
View Item |