MUHAMMAD ZIKRI, - (2022) Kisah Kaum Tubba’ dalam Al-Qur’an Menurut Mufassir. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (737kB)
Preview	Text SKRIPSI Full MUHAMMAD ZIKRI.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Hal terpenting untuk diperhatikan mengenai kisah dalam Al-Qur’an itu adalah sejauh mana kisah itu mampu dihayati sehingga dapat memberikan nilai-nilai kemaslahatan bagi masyarakat. Salah satu kisah dalam Al-Qur’an yang menarik untuk dikaji adalah kisah kaum Tubba’ yaitu sebutan nama yang diberikan kepada sekelompok penduduk yang dipimpin oleh raja-raja di Himyar yang setiap rajanya menggunakan gelar Tubba. Tubba’ adalah gelar bagi raja yang berkuasa atas tiga bangsa besar di Negeri Yaman yaitu, Himyar, Saba’, dan Hadhramaut. Kaum Tubba’ adalah orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik) dengan yang lain. Selain itu, mereka juga termasuk orang-orang yang mendustakan rasul-rasul Allah yang diutus kepada mereka. Padahal jauh sebelum Rasulullah SAW lahir ke bumi ini, mereka sudah mendapat penjelasan mengenai Rasulullah. Dahulunya mereka merupakan kaum yang beriman, khususnya kepada ajaran Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS dan mengagungkan Ka’bah sebagai rumah Allah, tapi sepeninggalan raja-raja Tubba’ yang beriman, mereka mulai ingkar, menyekutukan ajaran suci yang terdapat dalam Taurat. Atas perbuatannya itulah, maka Allah SWT membinasakan mereka. Persoalan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang kisah kaum Tubba’ dan apa faktor penyebab turunnya azab kepada kaum Tubba’ serta apa saja bentuk azabnya. Adapun metode penelitian yang nantinya akan dituangkan dalam skripsi ini adalah dengan langkah kerja metode deskriptif kualitatif dan metode analisis tematik (maudhū’i), yakni menafsirkan ayat-ayat tentang kisah kaum Tubba’ dari kitab-kitab tafsir, kemudian menganalisis faktor penyebab turunnya azab kepada kaum Tubba’ dan bentuk azabnya. Adapun hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan penafsiran Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan Al-Munir bahwasanya kaum Musyrik tidaklah lebih baik dari kaum Tubba’ dan kaum-kaum sebelumnya. Kaum-kaum sebelum mereka telah Allah binasakan karena kekafiran dan dosa-dosa mereka dikarenakan mereka semua telah mendustakan para rasul yang telah Allah utus kepada mereka. Ketika mereka mendustakan para rasul, maka pasti mereka akan ditimpa apa yang diancamkan oleh Allah atas pendustaan, yakni azab dan hukuman. Dengan demikian, Allah SWT mengancam dan memberi peringatan kepada kaum Musyrik dengan memberikan contoh yang serupa dengan mereka di masa lalu, karena begitu mudah bagi Allah untuk membinasakan mereka yang lebih rendah dalam hal jumlah, kebesaran, dan kekuatan. Kemudian faktor penyebab turunnya azab kepada kaum Tubba’ dikarenakan atas dosa-dosa, pendustaan, dan kekafiran mereka kepada para rasul yang telah Allah utus kepadanya. Untuk bentuk azabnya disini tidak dijelaskan secara pasti apa azab yang diturunkan kepada mereka, namun jika dilihat dari bentuk kemungkaran kaum Tubba’, penulis menganalisa bahwasanya azab yang diturunkan kepada kaum Tubba’ tidak jauh berbeda dari kaum-kaum terdahulu yang memiliki bentuk kemungkaran yang sama, seperti penenggelaman, angin topan, gempa bumi, suara pekikan, halilintar, bumi yang dibalik, hujan batu, dan awan panas. Kata-kata kunci: Kisah, Kaum Tubba’, Tafsir Tematik.

Actions (login required)

View Item