KIKI ARISKA, - (2022) Etika Politik Ibnu Taimiyah (1263 – 1328 M) dan Nurcholish Madjid (1939 – 2005 M). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (895kB)
Preview	Text SKRIPSI KIKI ARISKA.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Etika Politik Ibnu Taimiyah (1263-1328 M) dan Nurcholish Madjid (1939-2005 M). Etika politik sesungguhnya mendiskusikan norma dan nilai-nilai luhur yang seharusnya ada pada ruang kekuasaan, sehingga politik yang identik dengan berbagai muslihat harus dipagari dengan sifat belas kasih, simpati, dan empati. Di saat penyimpangan etika berpolitik sedang marak terjadi di dunia perpolitikan Indonesia, maka etika sebagai cabang filsafat dapat dipahami sebagai pengetahuan yang diimplementasikan apa yang baik dan buruk. Etika politik dianggap sebagai jawaban dari adanya penyimpangan berpolitik karena membahas filsafat moral dalam berpolitik. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang corak pemikiran etika politik Ibnu Taimiyah dan Nurcholish Madjid serta perbedaan dan persamaan pemikiran etika politik kedua tokoh tersebut. Jenis penelitian yang disusun yaitu berbentuk kepustakaan (Library Research), sumber data penelitian yaitu primer, sekunder dan tertier, sedangkan teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan karya-karya dari kedua tokoh yang bersangkutan maupun karya-karya lain yang bersangkutan dengan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi mengungkapkan isi pemikiran seseorang dengan menggambarkan situasi dalam bentuk tulisan. Hasil temuan dari penelitian ini mengindikasikan pemikiran etika politik Ibnu Taimiyah lebih bersifat terbuka untuk duniawi namun tetap tegas dalam urusan agama dan akhirat. Ibnu Taimiyah lebih berfokus pada sistem siyasah syar’iyyah (sesuai dengan judul bukunya). Sedangkan etika politik pemikiran Nurcholish Madjid berdasarkan dua asas, yaitu Pancasila dan Piagam Madinah (asas Islam) yang berdasarkan nilai-nilai kemodernan yang universal. Berdasarkan dua asas ini Nurcholish Madjid membagi menjadi tiga prinsip yaitu prinsip demokrasi, keadilan dan pluralisme. Persamaan pemikiran tentang etika politik dari kedua tokoh tersebut yaitu terdapat pada inti pola pemikiran keduanya yang sama-sama berpendapat tentang pola pembentukan sebuah negara. Kata Kunci: Etika, Politik, Ibnu Taimiyah, Nurcholish Madjid

Actions (login required)

View Item