LIA MARDIANA, - (2022) KONSEP ROH MENURUT AGUS MUSTAFA (1963 M) DAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH (W. 751 H) (STUDI KOMPARATIF). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini membahas mengenai konsep roh pasca kematian menurut Agus Mustafa dan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah. Keduanya merupakan pemikir, filsuf, teolog muslim yang senantiasa berkarya dalam tulisan-tulisannya, namun tidak sedikit dari tulisan tersebut mendapatkan kritikan, seperti dalam bahasan roh. Pengetahuan biasa para masyarakat mengimani bahwa roh akan abadi meskipun nyawanya sudah tidak berada lagi di dunia. Maka skripsi ini mengkaji pandangan Agus Mustafa dan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah mengenai konsep roh dan juga kritik terhadapnya. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research) dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif studi tokoh. Data-data yang terkait dengan studi ini dikumpulkan melalui studi pustaka dengan pendekatan analisis data kualitatif. Penelitian ini disajikan dengan teknis analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan argumentasi dan pendapat yang berhubungan, dengan merujuk pada tulisan karya dari keduanya sebagai data primer dan buku-buku literatur yang berkaitan sebagai data sekunder. Adapun hasil penelitian ini menyebutkan bahwa manusia terdiri dari 3 unsur, badan, jiwa dan roh. Ketiganya berbeda. Badan bersifat fisik–materi, jiwa bersifat energi dan roh adalah keberadaan gaib yang tak kasat mata. Jiwa berfungsi sebagai badan energial, sedangkan roh berfungsi sebagai sumber kehidupan yang menyebabkan jiwa bisa beraktifitas lewat badan bioplasmanya. Artinya di alam barzakh yang akan menerima teror adalah jiwa, bukan roh atau badan. Roh menggambarkan akhirat sebagai kehidupan yang sesungguhnya, sedangkan badan menggambarkan dunia sebagai kehidupan sementara yang penuh kepura-puraan dan semu. Roh adalah akal sehat, kalau badan adalah hawa nafsu. Sedangkan Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa Pada konteks al-Rȗh sebagai asbabun nuzul yang dengannya jasad menjadi hidup, bergerak, memperolehi manfaat dan juga mengelak daripada kemudharatan, al- Rȗh dapat dibagi kepada al- Rȗh Insani dan al- Rȗh Hayawani. Ruh insani adalah suatu unsur halus yang dapat mengetahui dan memperolehi ilmu, dimiliki oleh manusia, yang terdiri daripada ruh hayawani yang membuatkan akal menjadi lemah daripada mengetahui hakikat ruh tersebut. Ruh hayawani adalah unsur sebagai satu jisim yang halus, tempatnya ialah di ruang kosong hati, dan beredar ke seluruh badan melalui saluran-saluran darah Kata Kunci : Konsep, Roh, Agus Mustafa, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 30 Mar 2022 02:40 |
Last Modified: | 30 Mar 2022 02:40 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/59640 |
Actions (login required)
View Item |