Naurah Nazhifah (2014) HARGA DIRI KORBAN CYBERBULYLING (PenelitianPopulasi di SMA N 1 DuriKecamatan Mandau KabupatenBengkalis). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (34kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (35kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (48kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (27kB) | Preview |
Abstract
Cyberbullying adalah tipe perilaku bullying yang menggunakan media informasi dan komunikasi elektronik, misalnya email, sms, dijejaring sosial (facebook & twitter) yang bertujuan menyakiti orang lain dengan perilaku yang tidak bersahabat dan dilakukan secara berulang-ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran harga diri remaja pada korban cyberbullying. Alat ukur yang digunakan adalah skala harga diri dengan reliabilitas 0,878. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah porposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMA N 1 Duri sebanyak 817 orang yang teridentifikasi menjadi korban cyberbullying yang diukur dengan questioner cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri pada remaja korban cyberbullying yang berada pada kategori rendah sebanyak 29 orang (3,5 %), kategori sedang sebanyak 476 orang (58,3 %), dan pada kategori tinggi terdapat sebanyak 312 orang (38,2 %). Berdasarkan hasil secara umum kategorisasi harga diri remaja korban cyberbullying berada pada harga diri sedang. Melalui penelitian ini juga ditemukan bahwa aspek harga diri yang paling tinggi pada subjek korban cyberbullying adalah aspek kemampuan dengan tidak ada perbedaan antara subjek laki-laki dan perempuan. Sementara aspek harga diri yang paling rendah subjek korban cyberbullying laki-laki adalah aspek kekuasaan, berbeda dengan subjek korban cyberbullying perempuan aspek harga diri yang paling rendah adalah aspek kebaikan. Penelitian menyimpulkan bahwa cyberbullying mempengaruhi harga diri subjek. Rata-rata korban cyberbullying mempunyai harga diri sedang, aspek harga diri yang lebih tinggi pada subjek korban cyberbullying adalah aspek kemampuan dengan tidak ada perbedaan antara subjek laki-laki dan perempuan, yaitu sama-sama berada pada aspek kemampuan. Sementara aspek harga diri yang lebih rendah subjek korban cyberbullying laki-laki adalah aspek kekuasaan, berbeda dengan subjek korban cyberbullying perempuan aspek harga diri yang lebih rendah adalah aspek kebaikan. Cyberbullying lebih sering didapatkan dari perlakuan yang menyakitkan lewat media SMS (pesan teks), lalu media social (email, chatting, telepon langsung, facebook, twitter, dan youtube).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Bagian Psikologi Perkembangan Pendidikan |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 29 Jul 2016 08:52 |
Last Modified: | 29 Jul 2016 08:52 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/5911 |
Actions (login required)
View Item |