Nurkhairia (2015) PEMIKIRAN MUHAMMAD IQBAL (1873-1938 M) TENTANG TUHAN. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (278kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (58kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (23kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (23kB) | Preview |
Abstract
Tuhan adalah pusat sentral dari kehidupan setiap manusia. Realita yang terjadi saat ini, banyak manusia yang tidak perduli lagi dengan Tuhan. Terbukti dengan kekejaman yang semakin marak terjadi dikalangan masyarakat Islam di Indonesia khususnya. Manusia sudah banyak yang tidak mempunyai hati, berperilaku yang amoral dan sangat kejam. Salah satu filosof Muslim yang menjelaskan tentang Tuhan adalah Muhammad Iqbal (1873-1938 M). Diharapkan agar pemikirannya ini mampu menjadi pedoman umat Islam kedepannya untuk lebih mengenali Tuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatifinterpretatif dengan mengumpulkan, mempelajari, dan mensintesiskan data yang di dapat melalui kajian pustaka dari beberapa sumber primer dan sekunder, yang kemudian diklasifikasikan, dianalisa secara seksama, dan terakhir disimpulkan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa Tuhan menjelmakan sifat-sifatnya bukanlah di alam ini yang tercipta dengan sempurna, tetapi Ia Ada di dalam para pribadi yang terus berusaha mencari dan mendekati-Nya. Sehingga mendekati Tuhan berarti menumbuhkan sifat-sifat-Nya dalam diri seseorang, hal ini sesuai dengan hadist Rasullah SAW: Takhallaqu bi akhlaqillah, tumbuhkanlah dalam dirimu sifat-sifat Allah.Tuhan adalah pribadi mutlak, Ego tertinggi. Ia tidak lagi dianggap sebagai keindahan luar. Tuhan dianggap sebagai kemauan abadi dan Keindahan disusutkan menjadi suatu sifat Tuhan, sebutan yang sekarang mencakup nilai-nilai estetis dan nilainilai moral sekaligus. Disamping keindahan Tuhan, ke-Esaan tampak menunjukkan nilai pragmatis yang tinggi karena ia memberi kesatuan tujuan dan kekuatan pada individu, bangsa-bangsa dan manusia sebagai keseluruhan kekuatan yang mengikat, menciptakan hasrat yang tak kunjung padam, harapan dan aspirasi dan menghilangkan semua rasa gentar dan takut kepada yang bukan Tuhan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Aqidah |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 08:25 |
Last Modified: | 28 Jul 2016 08:25 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/5828 |
Actions (login required)
View Item |