Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KONSEP KETUHANAN AGAMA BUDHA DAN AGAMA KHONGHUCU

Nur Fadli (2015) KONSEP KETUHANAN AGAMA BUDHA DAN AGAMA KHONGHUCU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab i.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (22kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (113kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (34kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (24kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (22kB) | Preview

Abstract

Membicarakan tentang ketuhanan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah Agama. Ini karena inti dari semua agama adalah berasal dari keyakinan adanya hakikat yang di yakini sebagai Tuhan, yaitu realita zat atau sesuatu supranatural, yang paling tinggi, yang paling agung, yang suci, yang menciptakan dan menghidupkan manusia, tempat bergantung, yang di kagumi sekaligus dan sebagainya. Tuhan menurut agama-agama besar dunia di sebut Allah (Islam), Allah/yesus (kristen), Yahweh (Yahudi) Sang Hyang Widhi (Hindhu), dan Tian (Kong Hu Chu) Semua agama-agama membincangkan tentang konsep ketuhanan sebagai suatu perkara yang penting untuk di pahami dan menjadikan pegangan hidup umatnya Dalam agama budha, sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa antara lainnya parama budha, sanghyang adi budha, hyang tathagata, Yang Esa dan lainnya. Walaupun sebutannya berbeda-berbeda, namun hakekatnya tuhan itu esa adanya. Dalam kitab suci Udana telah menyebutkan tentang hakekat Tuhan Yang Maha Esa. Agama Khonghuchu di Indonesia merujuk kepada pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa yang sebenarnya bukan merupakan suatu Agama. Namun, karena sebenarnya pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa tidak dapat digolongkan kesalah satu agama yang diakui di Indonesia, maka muncullah agama Khong hu chu sebagai penaung pemeluk kepercayaan tadi. Di dalam Aliran mahayana di jelaskan bahwa Aliran mahayana berkembang di tibet, tiongkok dan jepang, Imam mahayana sebagai berikut budha pertama merupakan sumber segala makhluk. Atas kehendak sendiri budha pertama menjelma dalam lima dhyanta budha yang tetap tinggal di syurga. Lima dhyanta ini masingmasing punya budha manusia. Budha Gautama menjadi seorang diantara lima oran yang kelak akan turun kedunia. Di dalam agama Khonghucu juga Di jelaskan bahwa : Dengan masuknya pengaruh Buddhisme, kemudian muncul suatu aliran yang disebut Thian Tao (Tian Dao), yang merangkum ketiga ajaran yaitu Taoisme, Konfusianisme dan Buddhisme. Aliran ini mempertegas nama dan kedudukan Siang Te. Menurut mereka, alam semesta ini terdiri dari tiga tingkat, yaitu Li Tian (Nirwana), Qi Tian (Kayangan) dan Xiang Tian (Bumi).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.28 Hubungan Islam dan Agama Lainnya
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 28 Jul 2016 05:12
Last Modified: 28 Jul 2016 05:12
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/5820

Actions (login required)

View Item View Item