Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUM PENARIKAN TANAH WAKAF (STUDI KOMPERATIF IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI’I)

MAYA ANGGRAINI, - (2021) HUKUM PENARIKAN TANAH WAKAF (STUDI KOMPERATIF IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI’I). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Maya Anggraini (2021) : Hukum Penarikan Kembali Tanah Wakaf (Studi Komperatif Imam Abu Hanifah Dan Imam Asy-Syafi’i) Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi‟i tentang hukum tanah wakaf . Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam AsySyafi‟i tentang hukum penarikan Kembali tanah wakaf , Kedua, Bagaimana dalil yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi‟i mengenai hukum penarikan Kembali tanah wakaf. Penulis berusaha memaparkan perbandingan dua pendapat yang berbeda yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi‟i yang mempunyai pendapat yang berbeda tentang hukum penarikan Kembali tanah wakaf, Menurut Imam Abu Hanifah, wakaf adalah penahanan pokok sesuatu harta dalam tangan pemilikan wakaf dan penggunaan hasil barang itu, yang dapat disebutkan untuk tujuan-tujuan amal saleh.Menurut Imam Hanafi mengartikan wakaf seperti pinjam-meminjam, yaitu menahan materi benda (al-„ain) milik Wāqif dan menyedekahkan atau mewakafkan manfaatnya kepada siapapun yang diinginkan untuk tujuan kebajikan. Menurut Imam Asy- Syafi‟i , wakaf adalah melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, dan wakif tidak boleh melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan, Artinya harta yang diwakafkan sudah tidak bisa diminta kembali, dipindah tangankan atau dijual atau yang lainnya.Pendapat Imam Abu Hanifah membolehkan si wakif menarik kembali harta yang sudah ia wakafkan. Sedangkan pendapat Imam Asy Syafi‟i tidak membolehkan kepada si wakif untuk menarik kembali wakafnya. Setelah dikaji dan diteliti, maka penulis lebih cenderung memilih untuk menggunakan pendapat Imam Asy-Syafi‟i karena terdapat beberapa kemaslahatan, di antara nya sejalan dengan Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 04 Jan 2022 02:16
Last Modified: 04 Jan 2022 02:16
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/57241

Actions (login required)

View Item View Item