Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KETENTUAN WUDHU BAGI PENDERITA SALISUL BAUL STUDI KOMPARATIF ANTARA PENDAPAT MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI

MUHAMAD AMIRUDDIN BIN MAMAT, - (2021) KETENTUAN WUDHU BAGI PENDERITA SALISUL BAUL STUDI KOMPARATIF ANTARA PENDAPAT MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
FILE HASIL PENELITIAN(BAB IV).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (811kB)

Abstract

MUHAMAD AMIRUDDIN BIN MAMAT (2021) : KETENTUAN WUDHU BAGI PENDERITA SALISUL BAUL STUDI KOMPARATIF ANTARA PENDAPAT MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh dua orang tokoh Mazhab Mu’tabaroh yaitu Imam Syafi’i dan Imam Hanbali yang mempunyai perspektif berbeda berkaitan dengan Ketentuan Wudhu bagi penderita Salisul Baul yang dimana perbedaan pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali tersebut disebabkan oleh penggunaan argumentasi dalil yang berbeda antara kedua Imam tersebut berkaitan dengan Ketentuan Wudhu bagi penderita Salisul Baul. Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali tentang Ketentuan Wudhu bagi penderita Salisul Baul Studi Komperatif antara Pendapat Imam Syafi’i dan Imam Hanbali serta apa saja dalil yang digunakan oleh Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali berkaitan dengan kehujjahan ijma‘ amal ahlu Madinah sebagai sumber istinbat hukum. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Reseach) bersifat kualitatif,dengan menela’ah litelatur yang berhubungan dengan pembahasan ini. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu Kitab Al- Mughni Karya Ibnu Qudamah Al-Maqhdisi dan Kitab Al-Umm karya Imam Syafi’i serta sumber data sekunder seperti kitab Fiqh Islam Wa Adillatuhu Karya Wahbah Al-Zhuhaili dan Kitab Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil ‘Arba’ah Karya Imam Al- Jazairi . Seterusnya penulis menggunakan pendekatan Muqaran yaitu dengan membandingkan pendapat dan Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali . Dari hasil penelitian penulis ditemukan jawaban bahwa dalam Masalah Ketentuan Wudhu bagi penderita Salisul Baul, Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali sama sama teguh berpegang dengan argumen masing masing. Mereka menggunakan pendekatan dalil yang berbeda, Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa ketentuan Wudhu bagi penderita Salisil Baul dari segi tata cara wudhu haruslah dilaksanakan di setiap waktu shalat fardhu, dan Wudhu penderita Salisul Baul hanya berlaku untuk satu kali shalat fardhu dan beliau tidak mewajibkan waktu berwudhu bagi penderita Salisul Baul hanya ketika Masuk waktu Shalat Fardhu saja. Sedangkan Mazhab Hanbali berpendapat bahwa penderita tidak wajib berwudhu di setiap waktu masuk shalat fardhu namun beliau mewajibkan bagi penderita Salisul Baul yang ingin mengambil Wudhu hanya ketika telah masuk waktu Shalat Fardhu. Setelah di kaji dan diteliti, penulis lebih cenderung menguatkan( tarjih) pendapat Imam Syafi’i karena dalil yang digunakan Imam Syafi’i disisi penulis lebih kuat dan didasarkan kepada argumen argumen yang jelas serta hal ni pun diamalkan secara luas oleh penduduk Nusantara sampai ke masa Ini. Kata Kunci: Salisul Baul, Syafi’i, Hanbali

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 04 Jan 2022 02:12
Last Modified: 04 Jan 2022 02:12
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/57193

Actions (login required)

View Item View Item