Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PENGARUH PENAMBAHAN TANIN CHESTNUT (Castanea mollissima) PADA SILASE BERBAHAN AMPAS TAHU DAN DEDAK PADI HALUS TERHADAP FERMENTABILITAS RUMEN SECARA IN VITRO

YUSUF NUGRAHA, - (2021) PENGARUH PENAMBAHAN TANIN CHESTNUT (Castanea mollissima) PADA SILASE BERBAHAN AMPAS TAHU DAN DEDAK PADI HALUS TERHADAP FERMENTABILITAS RUMEN SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (499kB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI YUSUF NUGRAHA.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN TANIN CHESTNUT (Castanea mollissima) PADA SILASE BERBAHAN AMPAS TAHU DAN DEDAK PADI HALUS TERHADAP FERMENTABILITAS RUMEN SECARA IN VITRO Yusuf Nugraha (11780113645) Di bawah bimbingan Sadarman dan Dewi Febrina ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanin chestnut (Castanea mollissima) pada silase berbahan ampas tahu dan dedak padi halus terhadap fermentabilitas rumen secara in vitro. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Pengujian in vitro telah dilakukan di Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan IPB University. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dalam penelitian ini, dengan 5 perlakuan, yaitu P1: ampas tahu segar, P2: ampas tahu segar + dedak padi halus 5% BK, P3: P2 + tanin chestnut 0,50% BK, P4: P2 + tanin chestnut 1% BK, dan P5: P2 + tanin chestnut 1,50% BK. Perlakuan tersebut dikelompokan ke dalam 5 kelompok (ulangan), sehingga proses in vitro yang berbeda menjadi kelompok karena perbedaan variasi populasi dan aktivitas mikroba rumen dalam setiap waktu pengambilan cairan rumen. Perlakuan tersebut diensilasekan selama 30 hari. Sampel dikeringkan, digiling, dan diayak dengan ukuran ayakan sekitar 0,50 mm. Metode in vitro yang digunakan yaitu Theodore et al. (1994). Peubah yang diukur adalah pH, kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), NH3, dan total VFA. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, dan apabila antar perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan uji Duncan taraf 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tanin chestnut sebagai aditif silase dan dedak padi halus sebagai WSC berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, NH3, dan total VFA. Nilai pH rumen 6,63-6,91; KcBK 60,9-72,3%; KcBO 60,5-71,7%; NH3 15,4-17,7 mM, dan total VFA 82,5-120 mM yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia. Formulasi yang paling optimal terdapat pada perlakuan P3 dengan tanin chestnut 0,50% BK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tanin chestnut 0,50% BK pada silase berbahan ampas tahu dan dedak padi halus 5% BK dapat menjadi substitusi pemberian ampas tahu segar dengan kesesuaian KcBK, KcBO, NH3, dan total VFA. Kata kunci: Ampas tahu segar, fermentabilitas, in vitro, tanin chestnut, silase

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Pertanian dan Peternakan > Peternakan
Depositing User: fapertapet -
Date Deposited: 19 Nov 2021 02:04
Last Modified: 19 Nov 2021 02:04
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/55999

Actions (login required)

View Item View Item