Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MAKNA BULŪGH AL-NIKĀH PERSPEKTIF TAFSIR BERCORAK HUKUM ( STUDI MUQARANNAH TAFSIR JAMI’ AL-AHKAM AL-QURTHUBI DAN TAFSIR AL-MUNIR WAHBAH Al-ZUHAILI )

RONI SAH PUTRA, - (2021) MAKNA BULŪGH AL-NIKĀH PERSPEKTIF TAFSIR BERCORAK HUKUM ( STUDI MUQARANNAH TAFSIR JAMI’ AL-AHKAM AL-QURTHUBI DAN TAFSIR AL-MUNIR WAHBAH Al-ZUHAILI ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI FUL RONI SAH PUTRA KECUALI BAB IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (571kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini mengulas tentang makna bulugh al-nikah dalam perspektif tafsir bercorak hukum. Berbicara tentang bulugh al-nikah atau disebut juga dengan batasan usia menikah merupakan hal yang sangat penting untuk di kaji. Seseorang yang melangsungkan perkawinan harus telah matang jiwa dan raganya, agar dapat mewujudkan keluarga yang bahagia tanpa harus berakhir pada perceraian dan diharapkan juga dengan adanya kematangan jiwa dan raga dari masing-masing mempelai akan menghasilkan keturunan yang baik dan juga sehat. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library reseach), dan menggunakan metode muqoronah/komparatif. Tulisan ini ingin mengkaji bagaimana pendapat ulama tentang bulugh al-nikah dalam perspektif tafsir yang bercorak hukum. Yang dalam hal ini difokuskan pada Tafsir Jami’ al-Ahkam karya al-Qurthubi dan Tafsir al-Munir karya Wahbah al-Zuhaili. Di akhir tulisan disimpulkan bahwa bulugh al-nikah menurut al-Qurthubi telah mencapai usia baligh dan telah terdapat 5 hal pada laki-laki dan 2 hal pada wanita, yakni haid dan hamil, sedangkan menurut Wahbah al-Zuhaili sampainya seseorang kepada usia untuk menikah, yakni dengan menggabungkan 2 syarat antara kekuatan fisik, yakni telah mencapai usia menikah dan kekuatan pengetahuan, yakni sudah cukup cerdas (rusydan). Perbedaan penafsiran ini dikarenakan Imam al-Qurthubi lebih menitikberatkan pada segi fisik lahiriyah. Sedangkan Wahbah al-Zuhaili menitikberatkan tidak hanya pada segi fisik tetapi juga pada segi mental yakni di lihat pada sikap dan kecerdasan seseorang. Kata kunci : Bulugh al-Nikah, corak hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan
200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 27 Aug 2021 01:59
Last Modified: 27 Aug 2021 01:59
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/55109

Actions (login required)

View Item View Item