M. Luqman Arif, - (2021) TINJUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AYAH YANG TIDAK MEMENUHI NAFKAH ANAK KANDUNG PASCA PERCERAIAN (STUDI KASUS DI DESA SUNGAI JALAU KECAMATAN KAMPAR UTARA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK M. Luqman Arif (2021) : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Ayah Yang Tidak Memenuhi Nafkah Anak Kandung Pasca Perceraian (Studi Kasus di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar utara) Penelitian skripsi ini dilatar belakangi oleh Kewajiban memberi nafkah pada anak kandung pasca perceraian sebagaimana bertanggungjawabnya ayah terhadap penghidupan anak sebelum berumur 21 tahun hal ini diatur dalam Pasal 156 Poin D KHI disebutkan bahwa :Sorang suami wajib menafkahi anaknya walaupun dia sudah bercerai dari istrinya sampai anak itu dewasa yakni berusia minimal 21 tahun. atau sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri. Berdasarkan pasal 156 poin D KHI seoerang ayah wajib memberikan nafkah kepada anaknya walapun sudah bercerai sampai anak itu baligh berkal. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengangkat beberapa pokok permasalahan yakni Apakah alasaan ayah yang tidak memenuhi nafkah anak kandung pasca perceraian di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara dan Bagaimana tinjuan Hukum Islam terhadap alasan ayah yang tidak memenuhi nafkah anak kandung pasca perceraian di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara. Sampel dari penelitian ini adalah 10 terbagi atas 1 orang Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampar Utara, dan 9 orang masayarakat terbagi atas anak, dan orang tua yang melakukan perceraian dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu metode pengambilan sampel seluruhnya dari jumlah populasi, atau dikenal juga dengan istilah sampling jenuh yaitu teknik penarikan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Mengumpulkan data dengan beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Selanjutnya dilakukan pengolahan data secara analisa data menggunakan metode induktif, deduktif dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang menjadi alasan bagi ayah tidak menafkahi anak setelah perceraian yaitu 1) rendahnya tingkat perekonomian ayah, 2) indikasi orang tua menikah lagi, dan 3) orang tua perempuan mampu untuk memberikan biaya nafkah anak dan cucunya. Adapun saran dalam penelitian ini adalah : Bagi Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Kampar Utara agar lebih memperhatikan serta memberikan perhatian yang lebih dalam terhadap masyarakat agar ini tidak terjadi kembali. . Kata Kunci : Tinjauan Hukum Islam, Ayah, Nafkah Anak Kandung Pasca Perceraian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 19 Aug 2021 02:35 |
Last Modified: | 19 Aug 2021 02:35 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/54895 |
Actions (login required)
View Item |